Tercatat terjadi 8 kali letusan di kawah utama, disusul pada 25 Desember 2002 terjadi satu kali letusan.
Dua hari berikutnya, letusan kembali terjadi di kawah utama dengan jumlah masing-masing letusan sebanyak 7 dan 8 kali.
Pasca-letusan, guguran lava pijar memasuki bagian hulu Besuk Kembar sejauh 250 meter.
Baca juga: Gunung Semeru Erupsi Muntahkan Awan Panas Guguran
Setahun belakangan, Gunung Semeru kembali menunjukkan aktivitas vulkanik.
Pada Selasa (1/12/2020) mulai pukul 01.23 WIB, Gunung Semeru kembali mengalami letusan yang diikuti guguran awan panas dari puncak.
Adapun jarak luncur guguran awan panas ini mencapai 2-11 kilometer.
Terpantau dari laman resmi Magma Indonesia ESDM, status Gunung Semeru sampai pada Sabtu (16/1/2021) adalah Level II Waspada.
Baca juga: Detik-detik Kronologi Erupsi Gunung Semeru
Gunung Semeru kembali mengalaim erupsi pada 2021.
Bermula pada awal 2021, Sabtu (16/1/2021) sekitar pukul 17.24 WIB, Gunung Semeru terlihat asap dari Gunung Semeru.
Menurut laporan pengamatan visual sementara, terlihat asap meluncur ke arah tenggara yang diduga dari kawah Jonggring Kaloko berwarna kelabu pekat dalam volume yang besar.
Adapun jarak luncur awan panas guguran Gunung Semeru kurang lebih sekitar 4,5 kilometer.
Mendekati akhir tahun 2021, Gunung Semeru erupsi pada Sabtu (4/12/2021) pukul 13.30 WIB.
Hal itu dikonfirmasi oleh Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Andiani.
"Erupsi Semeru berupa awan panas guguran, tanggal 4 Desember 2021 pukul 13:30 WIB, diawali dengan laharan. Tercatat di seismogram Amplitudo maksimum 25 mm durasi masih berlangsung," kata Andiani, saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (12/4/2021).
Dia menjelaskan, guguran awan panas mengarah ke daerah Besuk Kobokan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.