Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Jokowi Sindir Kapolda dan Kapolres Hobi Sambangi Ormas Bermasalah

Kompas.com - 04/12/2021, 16:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengkritik kepala kepolisian daerah (kapolda) dan kepala kepolisian resort (kapolres) yang sering menyambangi organisasi masyarakat (ormas) bermasalah.

Hal itu disampaikannya saat memberikan arahan kepada Kepala Satuan Wilayah tahun 2021 di Bali, Jumat (3/12/2021).

"Saya sudah lama sekali ingin menyampaikan, ada kapolda baru, ada kapolres baru malah datang kepada sesepuhnya ormas yang sering membuat keributan," kata Jokowi, seperti dikutip dari Kompas TV.

"Benar ini, saya tanya Pak Kapolres. Kenapa bapak melakukan ini?," sambung dia.

Jokowi menegaskan, untuk menciptakan daerah yang kondusif bukan berarti harus menyambangi ormas-ormas yang berbuat onar.

Menurut dia, tindakan itu justru membuat kewibawaan polisi menurun.

"Apakah cara itu betul? Hati-hati, jangan menggadaikan kewibawaan dengan sowan kepada pelanggar hukum. Saudara-saudara Polri harus memiliki kewibawaan," jelas dia.

Baca juga: Diminta Jokowi Tak Sowan ke Ormas, Polda Metro: Kami Sudah Laksanakan Jauh-jauh Hari

Selain itu, Jokowi juga meminta agar polisi melindungi dan membantu masyarakat lemah yang biasanya terpinggirkan dalam hukum.

Jika tidak dilakukan, hal itu justru akan membentuk persepsi buruk polisi di mata masyarakat.

Dia mencontohkan, perlunya polisi memberi perlindungan kepada pedagang kecil.

"Hati-hati loh, kecil-kecil itu mungkin urusannya bukan kapolres kapolsek, tapi hati-hati. Tetap tanggung jawab kapolres, tetep tanggung jawab kapolda, kecil-kecil seperti itu," ujar Jokowi.

"Apalagi kalau sudah dicap diskriminasi kepada yang lemah, hati-hati. Karena posisi Polri sekarang ini pada posisi tiga besar yang dipercaya oleh masyarakat. Jadi titipan saya itu," tambah dia.

Baca juga: Jokowi Kritik Kapolda-Kapolres Baru Bertemu Ormas yang Buat Keributan, Ini Respons Polri

Disorot publik

Diketahui, belakangan polisi kerap menjadi sorotan publik karena olah beberapa anggotanya yang justru merugikan masyatakat.

Misalnya, penanganan kasus pemerkosaan di Luwu Timur oleh ayah kandungnya yang sempat dihentikan polisi pada 2019.

Setelah viral di media sosial, Mabes Polri membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus tersebut.

Sorotan lainnya muncul ketika sebuah video berisi polisi lalu lintas (Polantas) yang meminta sopir truk sekarung bawang sebagai ganti tilang, ramai diperbincangkan.

Atas kejadian itu, Polda Metro Jaya memutasi polantas tersebut dan dipindahtugaskan di Pelayanan Markas (Yanma).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com