Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amerika Serikat Jadi Negara Pencemar Plastik Terbesar Dunia

Kompas.com - 02/12/2021, 13:34 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah laporan berjudul "Memperhitungkan Peran AS dalam Sampah Plastik Laut Global" menyebutkan bahwa Amerika Serikat saat ini menjadi penyumbang limbah plastik terbesar di dunia.

Laporan tersebut diamanatkan oleh Kongres sebagai bagian dari Save Our Seas 2.0 Act yang menjadi undang-undang pada Desember 2020 dan diserahkan kepada pemerintah federal.

Secara keseluruhan, AS menyumbang sekitar 42 juta metrik ton (MMT) sampah plastik pada 2016.

Angka itu dua kali lipat lebih besar dari China dan gabungan negara-negara Uni Eropa.

Melansir AFP, rata-rata setiap orang Amerika menghasilkan 130 kilogram sampah plastik per tahun.

Inggris ada pada urutan berikutnya dengan 99 kilogram per orang per tahun, diikuti oleh Korea Selatan dengan 88 kilogram per tahun.

"Keberhasilan keajaiban penemuan plastik pada abad ke-20 juga telah menghasilkan banjir sampah plastik skala global yang terlihat di mana-mana," kata Margaret Spring, pemimpin komite ahli yang menyusun laporan tersebut.

Baca juga: Studi: 710 Juta Ton Sampah Plastik Akan Menumpuk di Bumi pada 2040

Produksi plastik global meningkat dari 20 juta metrik ton pada 1966 menjadi 381 MMT pada 2015.

Artinya, meningkat 20 kali lipat selama setengah abad.

Awalnya, perhatian pada limbah laut hanya terfokus pada sumber berbasis kapal dan laut.

Akan tetapi, saat ini hampir semua plastik di darat berpotensi mencapai lautan melalui sungai dan aliran air.

Penelitian telah menunjukkan hampir seribu spesies kehidupan laut rentan terhadap belitan plastik atau menelan mikroplastik.

Laporan itu menyebutkan, sekitar 8 MMT sampah plastik memasuki dunia setiap tahun atau setara dengan membuang truk sampah plastik ke laut setiap menit.

Pada tingkat saat ini, jumlah plastik yang dibuang ke laut dapat mencapai hingga 53 MMT per tahun pada 2030 atau sekitar setengah dari total berat ikan yang ditangkap dari laut setiap tahun.

Sebagian alasannya adalah ledakan produksi sampah plastik di limbah padat perkotaan tidak diimbangi dengan skala daur ulang yang berkelanjutan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com