KOMPAS.com - Sejumlah negara meningkatkan kewaspadaan merespons temuan varian baru virus corona B.1.1.529 atau varian Omicron.
Varian Omicron disebut lebih menular sehingga berpotensi menimbulkan lonjakan kasus Covid-19.
Berdasarkan data dari Worldometers, Selasa (30/11/2021) pagi, virus corona SARS-CoV-2 telah menginfeksi sebanyak 262.291.549 orang di seluruh dunia.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 236.786.979 orang telah dinyatakan sembuh, dan 5.223.070 orang di seluruh dunia meninggal akibat SARS-CoV-2.
Dalam sehari terakhir, Indonesia mengalami penambahan kasus sebanyak 176 kasus. Total kasus Covid-19 di Indonesia berjumlah total 4.256.112 kasus.
Dari jumlah tersebut, 4.104.333 orang sudah dinyatakan sembuh. Sementara, 143.819 lainnya meninggal dunia.
Berikut 5 negara dengan kasus corona terbanyak di dunia:
Baca juga: Cegah Omicron, Jepang Larang Pendatang Asing Masuk dari Seluruh Dunia
"Kami sudah pernah seperti ini sebelumnya," ujar Phaahla, mengutip BBC, Selasa (30/11/2021).
Pernyataan tersebut merujuk pada varian Beta yang juga terdeteksi di Afrika Selatan pada Desember 2020.
Ia juga menyayangkan larangan perjalanan yang diberlakukan di negara itu dan menyatakan larangan itu harus segera dicabut.
Omicron telah digolongkan sebagai variant of concern. Bukti awal menunjukkan, varian itu memiliki risiko infeksi ulang yang tinggi.
Varian yang bermutasi itu terdeteksi di Afrika Selatan awal bulan ini dan kemudian dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pekan lalu.
Varian ini bertanggung jawab atas sebagian besar infeksi yang ditemukan di provinsi terpadat di Afrika Selatan, Gauteng, selama dua minggu terakhir.
“Kita sekarang sudah lebih dari 20 bulan berpengalaman dalam hal Covid-19, berbagai varian dan gelombangnya,” kata Phaahla.
Saat ini, Afrika Selatan menerapkan aturan wajib memakai masker dan membatasi pertemuan di dalam ruangan maksimal 750 orang dan pertemuan di luar ruangan hingga 2.000 orang.
Sementara itu, pada Senin (29/11/2021), Afrika Selatan melaporkan 2.800 infeksi baru. Angka ini naik dari rata-rata harian 500 pada minggu sebelumnya.
Melihat situasi ini, penasihat pemerintah dan ahli epidemiologi Salim Abdool Karim memperkirakan jumlah kasus akan mencapai lebih dari 10.000 per hari di akhir minggu, dan rumah sakit akan berada di bawah tekanan dalam dua hingga tiga minggu ke depan.
Baca juga: Ada Varian Omicron, Apakah Pemerintah Akan Percepat Vaksin Booster untuk Kelompok Rentan?
Mengutip Al Jazeera, Senin (29/11/2021), Pemerintah China akan menawarkan satu miliar dosis vaksin Covid-19 lagi ke negara-negara Afrika dan akan mendorong perusahaan-perusahaan China untuk berinvestasi tidak kurang dari 10 miliar dollar AS di Afrika selama tiga tahun ke depan.
Janji bantuan dosis vaksin tambahan ini muncul ketika kekhawatiran tentang varian Omicron meningkat.
Tingkat vaksinasi di Afrika rendah dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia.
Sebagian besar wilayah Afrika masih bergantung pada sumbangan asing karena kurangnya fasilitas produksi lokal dan biaya pembelian massal yang mahal.
Xi menyampaikan janjinya saat forum China dan negara-negara Afrika dengan penekanan pada perdagangan dan keamanan, yang diadakan di kota Diamniadio dekat ibukota tepi laut Senegal, Dakar.
Namun, para kritikus menuduh bahwa kemurahan hati China merupakan bagian dari serangan diplomatik.
Total impor China dari Afrika, salah satu sumber utama pasokan minyak mentah dan mineral, akan mencapai 300 miliar dollar AS dalam tiga tahun ke depan.
Xi mengatakan, kedua belah pihak akan bekerja sama di berbagai bidang seperti kesehatan, inovasi digital, promosi perdagangan, dan pembangunan hijau.
Kedutaan Besar China di Dakar menyebutkan, Beijing berinvestasi besar-besaran di Afrika, yang merupakan mitra dagang terbesar di benua itu dengan perdagangan langsung senilai lebih dari 200 miliar dollar AS pada 2019.
Melansir The Guardian, Senin (29/11/2021), Departemen Kesehatan Skotlandia menyebutkan, ada 4 kasus dilaporkan di daerah Lanarkshire, dengan dua ditemukan di daerah Greater Glasgow dan Clyde.
Sementara, 3 kasus lainnya yang diidentifikasi sebelumnya semuanya berada di Inggris.
Sekretaris kesehatan Skotlandia, Humza Yousaf mengatakan, para pejabat akan melakukan pelacakan kontak yang ditingkatkan untuk mencoba melacak asal mula wabah.
Selain itu, mengidentifikasi orang-orang yang telah melakukan kontak dengan 6 orang tersebut.
Adapun pembatasan baru diberlakukan minggu untuk membatasi penyebaran varian Omicron, yang dikhawatirkan para ilmuwan dapat sangat menular dan mungkin mampu menghindari beberapa perlindungan vaksin.
Baca juga: 12 Negara yang Deteksi Omicron dan yang Dilarang Masuk ke Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.