Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Peringatkan Bibit Siklon Tropis 90S, Apa Dampaknya ke Indonesia?

Kompas.com - 21/11/2021, 20:14 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) saat ini tengah memantau pembentukan Bibit Siklon Tropis 90 S yang tumbuh dekat wilayah Indonesia.

Pantauan tersebut diamati melalui Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC).

“Berdasarkan analisis tanggal 21 Nopember 2021, terpantau Bibit Siklon Tropis 90S tumbuh di sekitar Samudera Hindia selatan Jawa Barat tepatnya pada posisi 11.0 LS dan 105.6 BT,” ujar Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (21/11/2021).

Seperti apa Siklon Tropis 90S? Apa dampaknya ke wilayah Indonesia?

Baca juga: BMKG Pantau Siklon Tropis Malou dan Bibit Siklon 99W, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Siklon Tropis 90S

Miming menyampaikan, siklon tersebut sistemnya baru terbentuk dan kecepatan angin maksimum di sekitar sistem bibit sklon mencapai 20 knot (37 km/jam).

Selain itu, tekanan minimum di sekitar pusatnya mencapai 1.000 m.

Adapun sistem bibit siklon 90 S bergerak ke arah Tenggara-Selatan dan diperkirakan dalam 24 jam ke depan probabilitasnya menjadi siklon tropis masih dalam kategori rendah-sedang.

“Suatu kriteria bahwa Bibit Siklon dapat dikatakan meningkat menjadi Siklon Tropis adalah apabila kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai minimal 35 knot (65 km/jam),” ujarnya.

Miming menyebut, dalam 24 jam ke depan Bibit Siklon 90S bisa memberikan dampak langsung pada kondisi cuaca di Indonesia.

Baca juga: BMKG Pantau Bibit Dua Siklon Tropis, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Dampak Siklon 90S ke Indonesia

Adapun dampak tersebut, yakni:

1. Hujan sedang-lebat tidak merata

Wilayah yang mengalami adalah di sebagian wilayah Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Barat terutama di bagian selatan

2. Gelombang laut ketinggian 1,25 – 2,5 meter

Gelombang tersebut bisa terjadi di Perairan barat Lampung, Selat Sunda, Perairan selatan Banten, Perairan Sukabumi - Cianjur, Perairan Garut - Pangandaran, Perairan Cilacap, Perairan Kebumen - Purworejo, Perairan Yogyakarta, Perairan selatan Jawa Timur.

3. Gelombang laut ketinggian 2.5 – 4.0 meter

Yang bisa terjadi di Samudera Hindia selatan Jawa Barat, Samudera Hindia selatan Banten, Samudera Hindia barat Lampung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Tren
Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Tren
Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Tren
Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Tren
Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Tren
Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Tren
Mengenal Robot Gaban 'Segede Gaban', Sebesar Apa Bentuknya?

Mengenal Robot Gaban "Segede Gaban", Sebesar Apa Bentuknya?

Tren
Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Tren
Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Tren
Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Tren
Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Tren
Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Tren
Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Tren
Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Tren
Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com