Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Sirkuit Mandalika, Lombok, Trek Balap untuk MotoGP 2022

Kompas.com - 15/11/2021, 15:00 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sirkuit Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tengah menyedot perhatian publik.

Sirkuit dengan nama resmi Pertamina Mandalika International Street Circuit ini diresmikan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo pada 12 November 2021.

Setelah diresmikan, sirkuit ini siap menjadi tuan rumah ajang balap kelas dunia.

Sementara itu yang ditunggu-tunggu, Sirkuit Mandalika masuk dalam kalender MotoGP 2022 dan akan menjadi tuan rumah seri balapan ke-2 pada 20 Maret 2022. 

Baca juga: Hanya Digunakan di 4 Sirkuit Dunia, Ini Teknologi Aspal Sirkuit Mandalika

Data dan fakta Sirkuit Mandalika

Presiden RI Joko Widodo jajal langsung aspal Sirkuit Mandalika, Jumat (12/11/2021).Agus Suparto Presiden RI Joko Widodo jajal langsung aspal Sirkuit Mandalika, Jumat (12/11/2021).

Berikut rangkuman mengenai Sirkuit Mandalika:

1. Biaya

Menurut Kompas.com (13/11/2021), pembangunan Sirkuit Mandalika menelan biaya mencapai Rp 1,1 triliun.

Biaya tersebut dihabiskan untuk pekerjaan dasar dan pembangunan sirkuit.

Melansir situs Sekretariat Kabinet, sirkuit dibangun dengan teknologi aspal terbaru, stone mastic asphalt (SMA).

Partikel SMA tidak terlalu rapat atau terlalu panjang, sehingga permukaannya sangat rata. Meskipun berusia lebih dari lima tahun, tidak perlu dilakukan pelapisan ulang.

2. Panjang sirkuit

Sirkuit Mandalika mempunyai sirkuit sepanjang 4,3 kilometer atau 4.310 meter.

Adapun sirkuit ini memiliki 17 titik tikungan, dengan 11 mengarah ke kanan dan 6 lainnya mengarah ke kiri.

Dituliskan dalam situs Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), luas keseluruhan area Sirkuit Mandalika sebesar 1.035,67 hektar.

Baca juga: 7 Hal yang Dipersiapkan Indonesia Saat Jadi Tuan Rumah WSBK 2021

 

3. Kapasitas penonton

Antrean warga yang akan menonton balapan IATC mengular. mereka menunggu giliran melakukan swab antigen sebelum masuk ke kawasan Sirkuit Mandalika.KOMPAS.COM/KARNIA SEPTIA KUSUMANINGRUM Antrean warga yang akan menonton balapan IATC mengular. mereka menunggu giliran melakukan swab antigen sebelum masuk ke kawasan Sirkuit Mandalika.

Sirkuit Mandalika mampu menampung ratusan ribu penonton.

Grans Stand Seating Street Circuit Mandalika mempunyai lebih dari 50.000 tempat duduk.

Sementara itu, Non-Seated Area atau tribun berdiri menampung setidaknya 138.000 orang.

Penonton juga dapat menonton perhelatan MotoGP di Hospitality Suites yang rencananya mempunyai kapasitas 7.700 penonton.

Baca juga: Alasan Balapan Asia Talent Cup 2021 di Mandalika Diundur Satu Pekan

4. Garasi

Disebutkan, Sirkuit Mandalika mempunyai 40 garasi pada area paddock atau garasi untuk tim balap.

Garasi-garasi ini dibangun secara permanen, dengan bagian atasnya terdapat ruang pers dan liputan.

Pinggiran sirkuit dibatasi pagar pembatas yang berisi angin, yang didatangkan dari Jerman.

Dyan Dilato, Head of Operations - Sporting MGPA menjelaskan layout Sirkuit MandalikaKompas.com/Fathan Dyan Dilato, Head of Operations - Sporting MGPA menjelaskan layout Sirkuit Mandalika

5. Kawasan Ekonomi Khusus

Sirkuit Mandalika menghadap langsung ke Samudera Hindia.

Sirkuit Mandalika berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang dikelola oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau dikenal dengan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).

Sebagai informasi, ITDC merupakan bagian dari InJourney, sebuah holding badan usaha milik negara (BUMN) pariwisata dan pendukung yang resmi beroperasi dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun 2021 tanggal 6 Oktober 2021.

Sirkuit ini mulai dibangun pada tahun 2018 lalu.

Baca juga: 12 Profesi yang Bisa Dapat Tiket Kereta Jarak Jauh Gratis dari KAI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com