Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Sebuah unggahan beredar di media sosial Facebook dan WhatsApp menginformasikan akan ada bencana besar di Palopo, Sulawesi Selatan.
Dalam unggahan itu, disebut ada tetua kampung meminta warga menjauh dari Palopo karena akan datang bencana besar di wilayah tersebut.
Dari konfirmasi yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa informasi tersebut adalah hoaks.
Sementara, Kepala Stasiun Meteorologi Andi Jemma Masamba, Winarno Nurdianto, mengatakan, sejauh ini pihaknya memberi peringatan waspada terkait dampak La Nina.
Akan tetapi, tidak ada peringatan khusus untuk menjauh dari wilayah Palopo.
Informasi yang menyebut bahwa akan ada bencana besar di Palopo, disebarkan di Facebook oleh akun ini, ini, dan ini.
Mereka menyebarkan tangkapan layar dari pesan WhatsApp.
Dari tangkapan layar tersebut, terlihat pesan ini diteruskan berkali-kali dan meminta pembacanya untuk segera meninggalkan Palopo.
Berikut narasi lengkapnya:
Gess... Ada barusan cerita ku dengar dari kampung ku, di batu.. Ada tetua (orang tua kampung).. Entah itu mimpi atau tidak, tapi nyata. Nabilang toh, na tanya itu org di kampung. Ke den keluarga mi dio palopo, sua jolo male torroan to kampong na,.. Suruh menjauh dari palopo maksudnya.., karena bakalan ada bencana besar yg akan datang.. Tapi wallahu a'lam bisshowab.. Kita hanya manusia biasa.. Dan ini cerita toh, mirip sama yg terjadi di masamba pernah sebelum bencana.. Ada org di rasuki.. Nabilang tinggalkan ini masamba karena ada bencana besar mau datang.. Tapi kek tdk ada yg peduli.. Karena na kira akal2an ji..
Tapi alhasil, kan sdh terjadi..
Jadi toh, merinding ka dengar ini waktu menelpon keluarga ku dari bawa.. Karena palopo kata nanti paling besar bencana nya.
Tidak benar bahwa ada peringatan untuk meninggalkan Palopo karena prediksi adanya bencana besar.
Pelaksana tugas Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan, informasi yang beredar itu tidak benar alias hoaks.
"(Informasi tersebut) tidak benar," kata Abdul saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (13/11/2021).
Ia menekankan, tidak ada yang bisa memprediksi secara tepat kapan bencana besar akan datang.
Contohnya, seperti gempa bumi yang kemunculannya tidak dapat diprediksi. Belum ada alat bisa memprediksi secara tepat kapan, di mana, dan seberapa besar bencana gempa akan terjadi di suatu daerah.