Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Menyimak "Mein Kampf" dan "Mao Bible"

Kompas.com - 01/11/2021, 10:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

MENURUT pendapat saya yang tentu saja subyektif akibat memang sebenarnya tidak ada pendapat yang obyektif, dua buku yang paling mempengaruhi peradaban umat manusia adalah Mein Kampf yang ditulis oleh Adolf Hitler dan yang satu lagi adalah sebuah buku kecil berwarna merah berjudul Quotations From Chairman Mao Zedong yang juga dikenal dengan sebutan Mao Bible. Kedua buku memiliki riwayat masing-masing yang cukup menarik disimak.

Mein Kampf

Adolf Hitler mulai menulis Mein Kampf sebagai buku manifesto autobiografikal. Sang pimpinan tertinggi parpol Nazi berkisah tentang proses dirinya menjadi antisemit serta melukiskan garis besar ideologi politik mau pun rencana masa depan untuk Jerman.

Hitler menulis Mein Kampf ketika lima tahun meringkuk di dalam penjara Landsberg atas tuduhan pengkhianatan kelas berat setelah gagal makar pada November 1923 di Muenchen.

Mein Kampf semula tidak laku dibaca apalagi dijual namun setelah Hitler bangkit menjadi penguasa tertinggi Jerman pada tahun 1933 mendadak Mein Kampf menjadi best-seller tiada lawan di Jerman.

Setelah Jerman kalah Perang Dunia II dan Hitler bunuh diri di bunker Berlin, pemerintah Bavaria sebagai pemegang hak cetak Mein Kampf menolak untuk menerbitkan buku terlaris tersebut sehingga mendadak lenyap dari segenap toko buku di Jerman apalagi di dunia.

Namun Mein Kampf telah telanjur tercatat di lembaran sejarah dunia sebagai buku paling laris yang kemudian menjadi buku paling dicemooh.

Mao Bible

Buku kecil berwarna merah dengan judul Quotations from Chairman Mao Zedong mulai dicetak atas prakarsa menteri pertahanan Lin Bao pada tahun 1964 oleh General Political Department of the People’s Liberation Army kemudian diterjemahkan ke berbagai bahasa sehingga menjadi buku yang paling banyak dicetak nomor dua setelah Alkitab sebagai Kitab Suci Nasrani.

Maka dapat dikatakan bahwa Quotations from Chairman Mao Zedong merupakan Kitab Suci bagi para penganut Mao bukan hanya di Republik Rakyat China namun di seluruh pelosok dunia sehingga disebut sebagai Mao Bible.

Tak kurang dari sang mahapesepakbolawan tersohor Jerman bernama Paul Breitner adalah seorang pengikut setia aliran ideologi Mao meski pada kenyataan kehidupannya ternyata Paul Breitner seorang kapitalis sejati dengan kemahakayarayaan puluhan juta Euro berkat pernah membawa Jerman menjadi Juara Dunia Sepakbola.

Ketika berpidato menyambut 100 tahun Partai Komunis China di sebuah podium megah di bawah baliho foto gigantis wajah Mao Zedong pada sebuah upacara kolosal monumental spektakular di Tienanmen Square 1 Juni 2021, pimpinan tertinggi RRC masa kini, Xi Jinping mendogmakan Mao mustahil keliru sambil mengutip ujar-ujar Mao, “Kita wajib percaya kepada rakyat maka kita wajib percaya kepada partai!”

 

Foto bapak pendiri China, Mao Zedong terpasang di Tiananmen Square, Beijing, China. PIXABAY/ ZIBIK Foto bapak pendiri China, Mao Zedong terpasang di Tiananmen Square, Beijing, China.

 

Xi menambahkan sambil sesumbar bahwa “Partai adalah pemimpin rakyat dan tidak ada revolusi mampu sukses apabila partai memimpin rakyat ke arah yang salah!”

Kemudian Xi mengancam mereka yang berani memusuhi Partai Komunis China.

“Kepala mereka akan dihancurkan oleh tembok raksasa baja yang ditempa oleh 1,4 miliar warga RRC” dengan klarifikasi bahwa “Komunisme bukan kasih-sayang tetapi palu godam yang akan menghancurleburkan para musuh!”

Pidato dahsyat Xi membuktikan bahwa pengaruh Mao Bible masih menggelora dahsyat sampai masa kini meski RRC sudah menjadi tergolong negara kapitalis terbesar di planet bumi ini.

Propaganda

Menurut tafsir selera saya yang tentu saja subyektif, isi kedua buku itu sebenarnya biasa-biasa saja terbukti tidak berhasil mempengaruhi pemikiran saya yang sementara ini masih meletakkan kemanusiaan di atas segala-galanya.

Namun sebuah kesadaran dapat disimpulkan dari dua buku dahsyat itu yaitu produk dengan mutu biasa-biasa saja potensial menjadi luar biasa apabila didukung promosi luar biasa mengelu-elukan produk dengan mutu biasa-biasa saja.

Di alam politik, promosi lebih dikenal dengan istilah propaganda. Akibat didukung propaganda luar biasa dahsyat maka Mein Kampf dan Mao Bible terbukti menjadi dua buku paling berpengaruh dalam sejarah peradaban umat manusia.

Dari Mein Kampf saya tidak memiliki kekhawatiran sebab masyarakat Jerman memiliki jiwa besar untuk tidak membabibutatuli membela apalagi melindungi buku tulisan Adolf Hitler tersebut.

Sementara dari Mao Bible, saya hanya bisa berdoa agar naskah ini tidak menyebabkan saya mengalami nasib yang sama dengan yang pernah diderita saudara sepupu saya di RRChina.

Pada dasawarsa 60an abad XX , gegara mahir memainkan karya musik Bach, Beethoven, Brahms maka kedua telapak tangan saudara sepupu saya yang pianis hebat itu dilumpuhkan dengan laras bedil oleh Pengawal Merah yang gemar membawa buku kecil berwarna merah berisi ujar-ujar Mao Zedong.

Insya Allah, angkara murka yang telah dilakukan oleh para penafsir dua buku tersebut tidak berulang kembali terjadi di planet bumi ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com