Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Saat Ini Perlu Booster Vaksin Covid-19? Ini Penjelasan WHO

Kompas.com - 27/10/2021, 06:59 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

WHO menegaskan, saat ini pemberian vaksin diharapkan dapat melindungi seseorang dari rawat inap, mengembangkan penyakit yang parah, dan kematian.

Sehingga, dosis booster kemungkinan hanya diperlukan jika ada butki perlindungan yang tidak memadai terhadap penyakit ini dari waktu ke waktu.

Tingkat penurunan kekebalan dan kebutuhan dosis booster vaksin kemungkinan berbeda antar produk vaksin, target populasi, intensitas paparan, dan virus yang bersirkulasi, khususnya varian-varian yang menjadi perhatian.

Baca juga: Kriteria Vaksin Booster untuk Masyarakat Umum Menurut ITAGI

Alasan pemberian vaksin booster

1. Menurunnya kekebalan

Korelasi antara kekebalan perlindungan maupun durasi perlindungan telah ditetapkan.

Studi menunjukkan korelasi antara kemanjuran atau efektivitas vaksin yang berbeda terhadap penyakit simtomatik dan rata-rata menetralkan titer antibodi yang diinduksi oleh vaksin tersebut dalam jangka pendek.

Tapi, tidak jelas apakah penurunan titer dari waktu ke waktu sejak vaksinasi menunjukkan penurunan efektivitas vaksin, terutama terhadap varian-varian yang menjadi perhatian.

Sementara data tentang imunogenisitas, beberapa vaksin menunjukkan bahwa antibodi bertahan setidaknya selama enam bulan, dan telah dilaporkan adanya penurunan antibodi penetralisir.

Meskipun mungkin terdapat perlindungan terhadap infeksi oleh SARS-CoV-2 yang hilang, perlindungan terhadap penyakit parah lebih tahan lama dipertahankan karena humoral anamnestik dan imunitas seluler.

Baca juga: Jokowi Ingin Booster Vaksinasi Covid-19 Mulai Disuntikkan Awal 2022

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Tren
Sejumlah Riset Sebut Hubungan Kekurangan Vitamin D dengan PCOS

Sejumlah Riset Sebut Hubungan Kekurangan Vitamin D dengan PCOS

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com