KOMPAS.com - Dua tahun berlalu, dan pandemi Covid-19 tak kunjung usai. Kasus baru infeksi virus corona masih dilaporkan di berbagai negara.
Melansir Worldometers Jumat (15/10/2021), terdapat total 240.329.146 kasus Covid-19 di seluruh dunia, dengan 217.589.541 kasus sembuh, dan 4.896.149 kasus meninggal.
Sementara itu, lima negara dengan kasus terbanyak, yaitu:
Adapun jumlah kasus Covid-19 di Indonesia hingga saat ini, yakni total 4.232.099 kasus, sembuh 4.069.399 kasus, dan meninggal 142.848 kasus.
Berikut update corona global 15 Oktober 2021:
Baca juga: Daftar Indeks Pemulihan Covid-19, Indonesia Nomor 1 Se-ASEAN
WHO mengumumkan pembentukan kelompok penasihat ilmiah untuk mengidentifikasi asal-usul Covid-19.
Kelompok Penasihat Ilmiah WHO untuk Origins on Novel Pathogens atau SAGO akan mencakup para ilmuwan dari AS, China, dan sekitar dua lusin negara lainnya.
Para ilmuwan akan mencoba mengungkap bagaimana virus corona pertama kali menginfeksi manusia, termasuk bertanggung jawab untuk membangun kerangka kerja dalam memerangi pandemi di masa depan.
Tim akan dipilih dari lebih 700 aplikasi para ahli di bidang epidemiologi, kesehatan hewan, ekologi, kedokteran klinis, virologi, genomik, epidemiologi molekuler, biologi molekuler, biologi, keamanan pangan, keamanan hayati, biosekuriti, dan kesehatan masyarakat.
Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, memahami dari mana patogen baru berasal, penting untuk mencegah wabah di masa depan.
“Kemunculan virus baru yang berpotensi memicu epidemi dan pandemi adalah fakta alam, dan meskipun SARS-CoV-2 merupakan virus terbaru, ini bukan yang terakhir,” ujar dia, seperti dikutip dari Upr.org, Jumat (15/10/2021).
Baca juga: Peluang Ungkap Asal Usul Covid-19 Hampir Tertutup, Lalu Bagaimana Selanjutnya?
Pembentukan kelompok terjadi saat China terus menolak upaya untuk mempelajari kemungkinan asal virus di sana.
Setelah penyelidikan awal oleh WHO, China menolak rencana penyelidikan fase kedua pada Juli, yang mungkin menggali berbagai hipotesis tentang asal usul virus, termasuk kemungkinan virus tersebut lolos dari laboratorium pemerintah China di Kota Wuhan.
Teori kebocoran laboratorium awalnya ditolak oleh WHO, tapi tetap mendapatkan daya tarik dalam beberapa bulan terakhir, sebagian didorong oleh kerahasiaan Beijing.
Banyak ilmuwan berpendapat bahwa kebocoran laboratorium jauh lebih kecil kemungkinannya dibandingkan alternatifnya, bahwa virus corona baru memiliki asal usul alami.