KOMPAS.com - Vaksin Covid-19 yang diberikan di Indonesia sebagian besar membutuhkan dua kali suntikan untuk memberikan perlindungan maksimal bagi penerimanya.
Selain vaksin dua dosis suntikan, sejumlah produk vaksin Covid-19 ada yang diberikan hanya satu kali suntikan.
Koalisi Masyarakat Sipil untuk Akses Vaksinasi bagi Masyarakat Adat dan Kelompok Rentan, melalui keterangan pers pada 15 September 2021, mengusulkan prioritas vaksin Janssen.
Seperti diberitakan Kompas.id, 15 September 2021, menurut mereka, vaksin satu dosis seperti vaksin Janssen sebaiknya diberikan kepada masyarakat yang tinggal di pedalaman dan kalangan disabilitas.
Selain lebih efektif dalam pendistribusiannya, pemantauan terhadap kejadian ikutan pasca-imunisasi juga lebih mudah dilakukan.
Vaksin ini dikembangkan oleh Janssen Pharmaceutical Companies. Janssen Covid-19 Vaccine diberikan dalam sekali suntikan sebanyak 0,5 mL secara intramuscular pada orang berusia 18 tahun ke atas.
Melansir laman BPOM, efikasi Vaksin Janssen untuk mencegah semua gejala (any symptom) Covid-19 adalah sebesar 67,2 persen dan efikasi untuk mencegah gejala Covid-19 sedang hingga berat (moderate to severe/critical) pada subjek di atas 18 tahun adalah sebesar 66,1 persen.
Reaksi lokal maupun sistemik dari pemberian Janssen Covid-19 Vaccine menunjukkan tingkat keparahan grade 1 dan 2.
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) lokal yang umum terjadi, antara lain:
KIPI sistemik yang umum terjadi adalah:
Vaksin ini telah mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Baca juga: Vaksin Janssen Tiba 500.000 Dosis, Ini Sasaran, Efikasi, dan Efek Sampingnya
Vaksin ini diberikan untuk dosis tunggal atau satu kali penyuntikan di atas platform teknologi vaksin vektor virus berbasis adenovirus CanSinoBIO.
Adapun yang bisa disuntik vaksin ini adalah kelompok usia 18 tahun ke atas dengan dosis tunggal sebanyak 0,5 mL secara intramuscular (disuntikkan ke otot tubuh seperti bahu).