Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencari Penyebab Tenggelamnya Kapal Pengayoman IV yang Tewaskan 2 Orang

Kompas.com - 19/09/2021, 08:26 WIB
Farid Assifa

Penulis

KOMPAS.com - Kepolisian terus menyelidiki penyebab tenggelamnya kapal Pengayoman IV saat menuju Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, yang terjadi pada Jumat (17/9/2021).

Kepala Polres Cilacap AKBP Leganek Mawardi menjelaskan, polisi sudah memerksa 8 saksi terkait musibah ini.

Para saksi ini adalah orang yang berada di lokasi ketika peristiwa itu terjadi. Beberapa di antaranya ikut menolong para korban.

Polisi juga memeriksa korban selamt untuk mengetahui jumlah penumpang kapal nahas itu.

"Saksi lebih banyak menerangkan bagaimana proses kejadiannya. Penyelidikan lebih lanjut terus kami dalami, penyidik terus bekerja," ujar Leganek.

Baca juga: Polisi Periksa 8 Saksi Terkait Tenggelamnya Kapal Pengayoman IV di Perairan Nusakambangan

Selain meminta keterangan saksi, polisi juga memeriksa CCTV di Dermaga Wijayapura.

"CCTV memperlihatkan ada arus yang cukup kencang, sehingga kapal terbawa arus," katanya.

Diberitakan sebelumnya, kapal Pengayomanan IV yang digunakan untuk penyeberangan ke Pulau Nusakambangan dikabarkan tenggelam di perairan Cilacap, Jumat (17/9/2021) sekitar pukul 09.00 WIB.

Kapal diketahui mengangkut dua truk tronton bermuatan batu split untuk proyek pembangunan tiga lembaga pemasyarakatan (Lapas) baru di Pulau Nusakambangan.

Kronologi kejadian

Sementara itu, Kepala Bagian Humas Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Tubagus Erif Faturahman menjelaskan kronologi tenggelamnya kapal milik Kemenkumham itu.

Kapal Pengayoman IV yang memuat dua truk proyek dan beberapa petugas itu berangkat dari Dermaga Wijayapura menuju Sodong pukul 09.00 WIB.

Saat berada di tengah perjalanan, kapal mulai oleng karena angn kencang dan ombak besar.

"Kapal Pengayoman tenggelam dan terbawa arus menuju ke tengah selat," kata pria yang akrab disapa Bagus ini.

Baca juga: Kronologi Tenggelamnya Kapal Pengayom IV di Nusakambangan Versi Kemenkumham

Sesaat setelah kejadian, selanjutnya pihak Kemenkumham melakukan dua langkah, yakni mengerahkan kapal Pengayoman dan compreng untuk membantu evakuasi. Kedua berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk membantu evakuasi dan pertolongan.

Bagus mengatakan, 2 orang meninggal dalam kejadian itu. Kemudian empat lainnya, termasuk nakhoda, selamat.

"Dua orang meninggal, yaitu petugas lapa dan pekerja proyek," kata Bagus. (Sumber: Kompas.com/ Penulis: Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain, Irfan Kamil | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Bayu Galih).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com