Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Booty Bumping? Cara Coki Pardede Konsumsi Narkoba Lewat Anal

Kompas.com - 04/09/2021, 16:05 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Komika Coki Pardede baru-baru ini ditangkap kepolisian karena terjerat kasus penyalahgunaan narkoba menggunakan teknik booty bumping.

Diketahui, dari tangan Coki Pardede, polisi menyita sabu seberat 0,3 gram dan jarum suntik untuk mekanisme pemakaian yang tidak wajar.

Coki ditetapkan sebagai tersangka dengan Pasal 114 Ayat 1 subsider Pasal 112 juncto 132 Nomor 35 Tahun 2009 tentang Undang-Undang Narkotika. Coki Pardede terancam hukuman 6 tahun penjara.

Apa itu booty bumping?

Cara mengonsumsi sabu ini masih cukup asing bagi masyarakat, hal ini karena komika tersebut menyuntikkan obat terlarang melalui anal.

Polisi menyebutkan, Coki mengaku mendapatkan efek obat yang jauh lebih tinggi dibandingkan disuntikkan atau dibakar seperti yang dilakukan penyalahguna narkoba lainnya.

Baca juga: Risiko dan Bahaya Sabu Suntik yang Digunakan Komika Coki Pardede

Istilah booty bumping atau boofing, atau disebut juga plugging, hooping dan up your bump ini tidak terbatas hanya untuk sabu, tetapi juga heroin, kokain, dan alkohol.

Lantas, bagaimana pencandu narkoba melakukan booty bumping itu?

Ada yang menggunakannya dengan cara mencampurkan sabu dengan air dan disuntikkan ke anus.

Alternatif lainnya memakai injektor pelumas (lube shooters atau lube launchers) untuk melakukan tindakan tidak wajar tersebut.

Cara ini dianggap lebih nyaman karena bentuknya dirancang khusus untuk memasukkan cairan ke dalam rongga dubur.

Alternatif yang paling ekstrem, pencandu narkoba akan langsung memasukkan sabu ke dalam anusnya tanpa campuran atau bantuan alat apapun.

Di masa lalu, kebiasaan ini dikaitkan dengan praktik homoseksual, transgender dan orang yang berkaitan dengan seks anal.

Baca juga: Risiko Kesehatan Kala Pencandu Narkoba Praktikkan Booty Bump

Faktanya, boofing mungkin dilakukan oleh semua pencandu narkoba termasuk orang yang tidak tertarik dengan seks anal.

Risiko kesehatan pencandu narkoba booty bump

Cara ekstrem yang dilakukan pencandu narkoba tersebut menandakan bahwa ia telah kecanduan obat terlarang.

Namun, risiko kesehatan sudah menanti jika terbiasa mempraktikkan metode tersebut.

1. Kerusakan anus

Booty bump dapat merusak jaringan rektum dan robekan anus jika dilakukan terlalu sering.

Kontak dengan benda asing ini akan membuat area tersebut terluka dan tidak mendapatkan cukup waktu untuk menyembuhkan diri.

Kondisi ini dapat risiko penularan HIV dan infeksi menular seksual (IMS), khususnya jika mempraktikkan seks anal. Selain itu, kondisi ini akan menyebabkan rasa sakit di bagian anus dan bokong.

2. Gangguan kesehatan serius

Kebiasaan booty bump dapat menyebabkan gangguan pada sistem pembuangan seseorang. Misalnya saja tinja berdarah, perasaan terus-menerus perlu pergi ke kamar mandi, dan ketidakmampuan untuk mengontrol buang air besar.

Baca juga: Komika Coki Pardede Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Narkoba

Masalah kesehatan yang lebih serius juga mungkin terjadi seperti penyumbatan aliran darah ke bagian usus dan kematian sel yang tidak wajar.

Dalam kasus yang parah, seseorang mungkin akan membutuhkan tindakan kolostomi yakni operasi pembuatan lubang buatan di perut untuk menggantikan kerja usus besar yang sudah rusak.

3. Kecanduan makin parah

Rongga anus memiliki banyak kapiler dan lapisan permukaan yang tipis sehingga sabu lebih mudah diserap dibandingkan cara konsumsi oral.

Efek sampingnya, pengguna akan semakin ketergantungan dengan menambah jumlah dosisnya.

Beberapa orang mungkin mengambil dosis yang lebih banyak dibandingkan dosis oral tanpa menyadari bahwa jumlahnya terlalu banyak.

Karena tingkat penyerapan yang cepat, efek penggunaan sabu melalui boofing juga lebih tinggi dan intens.

Tentunya ini meningkatkan risiko overdosis yang bisa merenggut nyawa penggunanya.

(Sumber: Kompas.com Penulis Sekar Langit Nariswari | Editor Lusia Kus Anna)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com