Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Esports Jadi Cabor di PON XX Papua 2021, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kompas.com - 31/08/2021, 14:00 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Untuk pertama kalinya, Esport akan dipertandingan dalam gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON).

Ya, dalam PON XX Papua 2021 Esports akan dipertandingkan sebagai salah satu cabang olahraga ekshibisi.

“Ini adalah pertama kali dalam sejarah di mana Esports masuk dalam rangkaian PON,” kata Ketua Harian Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) Komisaris Jenderal Pol Bambang Sunarwibowo dikutip dari Kompas.com, Rabu (18/8/2021).

Baca juga: Pertama dalam Sejarah, Esports Hadir di PON Papua 2021

Pendaftaran

Bagi yang ingin berpartisipasi, pendaftaran dilakukan secara online melalui laman garudaku.com

Terdapat lima cabang gim Esports yaitu Mobile Legends, Free Fire, efootball PES, PUBG Mobile, dan Lokapala.

Diberitakan Antara, tiga nomor pada cabang akan dipertandingkan secara battle royal di Papua pada eksebisi Esports PON XX Papua di akhir September mendatang.

Ketiganya yaitu Gim Free Fire, eFootball PES, dan Mobile Legends Bang Bang.

Untuk game efootball PES akan dipertandingkan secara perorangan ataupun ganda pada console game.

Semua orang dapat berpartisipasi

Pendaftarannya dibuka secara umum, sehingga semua orang dapat berpartisipasi.

Seleksi atlet esports yang akan mengikuti eksebisi telah dilakukan sejak Juli 2021 oleh masing-masing Pengurus Provinsi ESI di seluruh Indonesia.

Dikutip Kompas.com, 27 Agustus 2021, pendaftaran pemain dan tim PUBG Mobile masih dibuka hingga 8 September 2021.

Setelah mendaftar, peserta akan mengikuti serangkaian tahap, dari kualifikasi hingga terpilih mewakili daerahnya.

Baca juga: Kerja Sama dengan Moonton, Esports Star Indonesia Hadir Lagi Tahun Ini

 

Jadwal kualifikasi

Kualifikasi hari pertama dan kedua akan berlangsung serentak di seluruh provinsi Indonesia pada 11-12 September 2021.

Tim yang lolos akan bertanding di ajang pra-PON pada 14-15 September 2021.

Sebanyak 15 tim yang diambil dari pra-PON dan 1 tim dari Papua, akan bertanding memperebutkan medali di putaran final PON XX Papua.

Baca juga: Daftar Daerah yang Turun dari PPKM Level 4 ke Level 3 di Jawa dan Bali

Cara daftar

Melansir laman garudaku.com, terdapat sejumlah tahapan untuk melakukan pendaftaran, sebagai berikut:

  1. Peserta perlu membuat akun terlebih dahulu untuk mendaftarkan diri.
  2. Kemudian masukkan nomor telepon dan kode OTP yang dikirimkan.
  3. Setelah akun terverifikasi, lengkapi profil dengan klik tombol “Lanjutkan”.
  4. Isi foto profil, nama lengkap, username, dan kata sandi, lalu klik “Lanjutkan”.
  5. Isi alamat e-mail, tanggal lahir, jenis kelamin, provinsi, dan kota tempat tinggal, lalu klik “Lanjutkan”.
  6. Kemudian pilih minimal 3 komunitas sesuai dengan game yang dimainkan. Jika berhasil, otomatis akan masuk ke akun yang didaftarkan, pilih menu “PON XX”.
  7. Tekan tombol “Informasi pendaftaran”, yang akan muncul sejumlah syarat dan klik “Ikut Kualifikasi”.
  8. Selanuutnya akan ditampilkan kualifikasi e-sports, lengkap dengan slot, jadwal, dan waktunya.
  9. Selanjutnya klik tombol “Daftar” pada kualifikasi pertandingan yang tersedia dan ikuti langkah-langkah selanjutnya.

Baca juga: PON XX Papua 2021, Pendaftaran PUBG Mobile Telah Dibuka

 

Syarat peserta e-sports

Pensyaratan pendaftaran e-sports pada PON XX Papua 2021 antara lain:

1. Terbuka untuk umum dan berkewarganegaraan Indonesia

2. Berusia minimal 13 tahun

3. Mempunyai bukti domisili sesuai kualifikasi provinsi yang diikuti (KTP/kartu pelajar, KK, KIA, dan sebagainya)

4. Setiap anggota di tim e-sports wajib mempunyai domisili provinsi yang sama

5. Setuju mengikuti aturan PON e-sports yang disediakan. 

Baca juga: PUBG Mobile dan Lokapala Dipertandingkan di PON XX Papua

Mengenal e-sports

Melansir Indonesia.go.id, Esports merupakan sebuah kompetisi game yang terdiri dari tim yang bermain untuk melawan satu sama lain.

Sejumlah game yang dipertandingkan di kompetisi esports antara lain Fornite, League of Legends, Counter-Strike, Call of Duty, Overwatch, dan Madden NFL.

Atlet esports akan mengenakan seragam seperti para atlet cabor lain dan juga bermain untuk tim, bukan individu.

Esport diakui sebagai cabang olahraga prestasi di Indonesia oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

Pengakuan tersebut dilakukan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KONI Pusat 2020 pada 25-27 Agustus 2020.

Baca juga: PUBG Mobile Pro League ID Season 4 Dimulai, Ini Jadwal Lengkap Pertandingannya

 

Pemerintah Indonesia menyetujui Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) sebagai satu-satunya badan resmi pemerintah yang menaungi esport sebagai olahraga prestasi di bawah KONI.

Kelayakan e-sport sebagai olahraga prestasi dikarenakan sudah banyak dipertandingkan pada event nasional dan internasional termasuk Asian Games 2018 dan SEA Games 2019.

Pada acara PON XX Papua, esports akan dipertandingkan di Stadion Hoki Indoor, Doyo Baru, Kabupaten Jayapura.

PB ESI memastikan jaringan internet di venue pertandingan prima selama laga berlangsung.
Adapun e-sports akan memainkan pertandingan mulai 22 hingga 26 September.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com