KOMPAS.com - Mengelola keuangan bulanan, terutama dalam masa pandemi seperti saat ini bisa menjadi tantangan banyak orang.
Termasuk bagi pekerja dengan gaji upah minimum regional (UMR).
Sebab apabila salah dalam mengelola atau tidak hati-hati, bisa terkuras sebelum akhir bulan atau berganti ke bulan berikutnya.
Baca juga: Bahaya Badai Sitokin Covid-19: Simak Gejala, Cara Mencegah, dan Pengobatannya
Lalu, bagaimana cara atau tips mengelola keuangannya?
Perencana keuangan dari OneShildt, Budi Raharjo CFP mengatakan bahwa umumnya keuangan terbagi menjadi beberapa pos pengeluaran.
"Pos-pos pengeluaran itu antara lain pos pengeluaran untuk kebutuhan hidup, cicilan utang, tabungan, investasi, dan asuransi," ujar Budi saat dihubungi Kompas.com, Senin (23/8/2021).
Menurut Budi, tidak ada parameter khusus untuk mengelola sejumlah pos pengeluaran tersebut.
Namun, untuk memudahkan biasanya dapat dibagi menjadi metode 40-30-20-10, dengan rincian sebagai berikut:
Pos pengeluaran bagi pekerja gaji UMR
Apabila pekerja bergaji UMR, Budi menyarankan, sebaiknya nilai pengeluaran cicilan dibatasi menjadi hanya maksimal 20 persen dari penghasilan.
"Hal ini dilakukan agar cicilan tidak memberatkan arus kas yang ujung-ujungnya membuat sulit untuk menabung dan prioritas penting lainnya," ujar Budi.
Oleh karena itu, skema pembagian pos-pos pengeluaran menjadi berbeda dengan sebelumnya. Berikut ini rinciannya:
Baca juga: 3 Langkah Mudah Raih Kebebasan Finansial bagi yang Bergaji UMR