KOMPAS.com - Beragam upaya telah dilakukan pemerintah untuk memerangi pandemi virus corona yang telah menyebar lebih dari 1,5 tahun di Indonesia.
Beberapa upaya itu adalah meningkatkan testing, tracing, treatment (3T), vaksinasi, dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Hasilnya, kasus infeksi Covid-19 pun mengalami penurunan dalam beberapa pekan terakhir.
Tercatat, hingga Minggu (22/8/2021), ada 3.967.048 kasus Covid-19 di Indonesia dengan 125.352 kematian, dan 319.658 kasus aktif.
DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan kasus tertinggi, disusul Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Baca juga: 5 Penyakit yang Awalnya Pandemi Kini Jadi Endemi
Berikut update 10 daerah dengan kasus Covid-19 tertinggi:
1. DKI Jakarta
Kasus positif: 845.237
Meninggal: 13.173
2. Jawa Barat
Kasus positif: 667.911
Meninggal: 12.412
3. Jawa Tengah
Kasus positif: 461.357
Meninggal: 27.473
4. Jawa Timur
Kasus positif: 371.088
Meninggal: 26.491
5. Kalimantan Timur
Kasus positif: 145.112
Meninggal: 4.797
6. DI Yogyakarta
Kasus positif: 143.825
Meninggal: 4.533
7. Banten
Kasus positif: 126.693
Meninggal: 2.556
8. Riau
Kasus positif: 119.000
Meninggal: 3.438
9. Bali
Kasus positif: 101.557
Meninggal: 3.063
10. Sulawesi Selatan
Kasus positif: 101.027
Meninggal: 1.849
Saat memberikan pengarahan pada Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur, Jumat (20/8/2021), Presiden Joko Widodo meminta agar kepala daerah segera menghabiskan stok vaksin Covid-19.
"Saya minta seluruh bupati, wali kota, kalau vaksin datang langsung habiskan secepat-cepatnya, minta lagi," kata Jokowi, seperti diberitakan Kompas.com.
Menurut Presiden, vaksin yang datang pada Agustus ini mencapai 72 juta dosis dan 70 dosis untuk bulan depan.
Dalam penanganan pandemi, Jokowi menyebutkan, ada 3 kunci utama. Pertama, mempercepat vaksinasi.
Kedua, memindahkan pasien yang isolasi mandiri ke fasilitas isolasi terpusat.
Jokowi menduga, tingginya angka kematian akibat Covid-19 karena pasien terlambat mendapat perawatan di fasilitas isolasi terpusat atau rumah sakit.
"Kurangi yang isoman (isolasi mandiri), ditarik ke isolasi yang terpusat. Ini akan sangat mengurangi sekali laju penyebaran," ujar Jokowi.
Ketiga, memastikan suplai obat tidak terlambat. Jika ada pasien yang masuk ke fasilitas isolasi terpusat, maka obat harus segera diberikan.