Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah Kita Makan Mi Instan Secara Sehat? Ada Caranya Lo

Kompas.com - 14/08/2021, 11:00 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

KOMPAS.com - Meski terbilang makanan tidak sehat jika dikonsumsi berlebihan, bukan berarti kita harus menghindari makan mi instan sama sekali.

Tak bisa dipungkiri, mi instan sudah menjadi bagian dari kudapan favorit masyarakat Indonesia. Kemudahan dalam mengolah adalah alasan mengapa kita menganggapnya sebagai comfort food.

Dalam sebungkus mi instan biasanya sudah dilengkapi bumbu bubuk, minyak, serta bahan pelengkap lainnya. Kita hanya perlu merebus mi sebentar atau menyeduhnya dengan air panas.

"Kalau mau makan mi instan, silakan makan saja, asal tetap dalam batasan konsumsi," ujar Guru Besar Bidang Ilmu Gizi Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Endang L. Achmadi, kepada Kompas.com.

Endang mengatakan, karbohidrat yang tinggi dalam mi tidak bisa mencukupi kebutuhan nutrisi lain dalam tubuh.

Selain dengan cara tidak dikonsumsi secara berlebihan, mi instan bisa jadi makanan yang sehat jika ditambah bahan-bahan pangan lain di dalam masakan untuk melengkapi kekurangan gizi di dalam mi instan. 

Baca juga: Berapa Kandungan Kalori dalam Mi Instan? Ini Faktanya

Namun Endang tetap menekankan agar kita tidak memakan mi instan terlalu sering. Tetap harus dibatasi. “Kalau terus menerus jadi tidak sehat," ujarnya.

Risiko konsumsi mi instan

Namun terdapat pula risiko yang mengintai jika terlalu banyak mengonsumsi mi instan. Dilansir dari Healthline, ada beberapa bahaya mi instan bagi kesehatan tubuh Anda.

1. Mengandung pengawet

Produk instan ini sering menambahkan beberapa bahan pengawet. Walaupun bahan-bahan tersebut tidak berbahaya dan boleh dikonsumsi, namun bisa menimbulkan beberapa risiko kesehatan jika dikonsumsi berlebihan.

Sebuah studi menyebutkan, terlalu banyak mengonsumsi bahan pengawet meningkatkan risiko terkena kanker.

2. Rendah serat dan protein

Mi instan mengandung serat dan protein yang rendah. Padahal, serat dan protein adalah dua nutrisi yang dibutuhkan tubuh.

Selain itu, serat dan protein bisa membuat seseorang merasa kenyang lebih lama karena biasanya memiliki kecenderungan untuk makan lebih banyak. Bisa ditebak; ini bisa memicu seseorang mengalami kenaikan berat badan.

3. Mengandung MSG

MSG adalah singkatan dari monosodium glutamat, yakni senyawa yang membuat masakan terasa lebih sedap. Berbagai lembaga pemeriksa keamanan makanan sebetulnya telah menganggap MSG aman di konsumsi.

Lembaga yang menyetujui bahwa MSG aman dikonsumsi antara lain Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia.

Namun beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi MSG berlebihan bisa memicu berbagai penyakit. Beberapa di antaranya adalah tekanan darah tinggi, obesitas, sakit kepala, dan mual.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN]  Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

Tren
PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

Tren
Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Tren
Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Tren
Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Tren
Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Tren
Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Tren
Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Tren
Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Tren
Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Tren
Apa Perbedaan antara CPU dan GPU Komputer? Berikut Penjelasannya

Apa Perbedaan antara CPU dan GPU Komputer? Berikut Penjelasannya

Tren
Kucing Calico dan Tortie Kebanyakan Betina, Ini Alasannya

Kucing Calico dan Tortie Kebanyakan Betina, Ini Alasannya

Tren
10 Mei 'Hari Kejepit', Apakah Libur Cuti Bersama?

10 Mei "Hari Kejepit", Apakah Libur Cuti Bersama?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com