Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modal Nekat, Siswi SMA Jalani Magang di 6 Tempat Berbeda, Ini Kisahnya

Kompas.com - 11/08/2021, 08:05 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan berisi informasi mengenai adanya siswi SMA yang disebut sudah menjalani magang di 6 tempat berbeda viral di media sosial pada Kamis, (15/7/2021).

Adapun informasi itu diunggah oleh akun Twitter @superdoraemon.

"Bayangin u magang 6 tempat bersamaan," tulis akun Twitter @superdoraemon dalam twitnya.

Baca juga: Penjelasan TNI soal Video Viral Mantan Disebutkan Hadiri Pernikahan dengan Helikopter

Baca juga: Penjelasan TNI AU soal Video Viral Helikopter Disebut Dibiarkan Berkeliling Kibarkan Bendera China

Selain itu, informasi tersebut juga dilengkapi dengan video berdurasi 19 detik yang diambil dari akun TikTok bernama @arfianamaulinaaa.

Hingga Rabu (11/8/2021), video tersebut ramai diperbincangkan, dengan 922 komentar dan lebih dari 40.000 kali disukai oleh pengguna TikTok lainnya.

Lalu, bagaimana cara siswi SMA ini membagi waktu dalam menjalankan keenam magang ini?

Ingin menjajal dunia magang

Saat dikonfirmasi, Arfiana Maulina Fatimah (18) menceritakan bahwa dirinya sejak dulu ingin merasakan bagaimana kegiatan magang.

"Sejak dulu SMA sangat ingin merasakan magang kak, sayangnya SMA tidak ada proses seperti SMK yaitu PKL," ujar Arfiana saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Oleh karena itu, ia mengumpulkan pengalaman yang didapat dari beragam organisasi.

Baca juga: Penjelasan TNI soal Video Viral Mantan Disebutkan Hadiri Pernikahan dengan Helikopter

Arfiana mengatakan, sejak SD ia suka iseng olah sosial media sendiri.

Kemudian saat SMP, ia rajin mengikuti acara seperti menjadi relawan di Lentera Sintas Indonesia, Teruntuk Project dan menjalin koneksi lain.

"SMA rajin ikut acara dan menang lomba debat terutama, hingga sebelum lulus tetap ikut konferensi secara virtual seperti Harvard World MUN, organisasi dari nasional hingga tingkat ASEAN," kata Arfiana.

Tak hanya itu, Arfiana juga sempat menjadi relawan virtual di United Nations Volunteer Asia Pacific dan Global Waste Cleaning Network di Inggris.

Baca juga: Ramai soal Pengemudi Truk Tak Beri Jalan Rombongan Alutsista TNI, Bagaimana Aturannya?

Pengalaman menarik lainnya yakni Arfiana juga pernah menjadi delegasi termuda di Harvard Project for Asian & International Relations dan bersekolah virtual summer school di National Chengkung University hingga saat ini menjadi Sahabat Korea salah satu program dari Kedutaan Besar Korea Selatan di Indonesia.

Dari beragam pengalaman tersebut, Arfiana terbesit motivasi untuk magang dan menghasilkan uang sendiri demi mengikuti acara-acara tersebut, tanpa membebani orangtua.

"Tidak ingin membebani orangtua saya yang sedang sakit dan pernah ditipu orang lain," kenang Arfiana.

Baca juga: Ramai Video Helikopter Dibiarkan Berkeliling Kibarkan Bendera China, Ini Faktanya

Berangkat dari pengalaman itu, ia sadar dan mulai untuk menyusun CV dan portofolio dengan baik hingga membangun personal branding, mencoba teknik marketing dan berhasil memasukin fase magang.

Guna memperpadat isi portofolio, Arfiana juga melakukan riset yang dikerjakannya saat SMA.

"Di akhir SMA mulai riset tentang masa depan dan prospek karir dan banyak mewajibkan 1-3 tahun pengalaman kerja ketika menjadi freshgraduate yang memotivasi saya mencari bekal untuk lulus kuliah nanti," ujar siswi alumni SMAN 36 Jakarta ini.

Baca juga: Viral Foto Influencer Diduga Suntik Vaksin Ketiga, Penjelasan Kemenkes, dan Tanggapan Epidemiolog

Modal nekat

Karena sudah tertarik di dunia magang dan berambisi bisa diterima magang, Arfiana mencari-cari informasi mengenai pembukaan tempat magang melalui grup alumni.

"Ada lowongan kerja akhirnya saya nekat apply dan diterima di Kiki Tech Pte Ltd perusahaan asal Singapore yang beroperasi di Indonesia," ujar Arfiana.

Ia mengaku langsung mendaftar perusahaan tersebut dan dinyatakan lolos dan mulai magang pada 2 Februari 2021.

"Saat itu saya belum lulus SMA atau masih menuju kelulusan," lanjut dia.

Baca juga: Viral Unggahan Kebocoran Data Berimbas Penipuan Pengiriman Barang, Apa yang Harus Dilakukan?

Saat berkecimpung di dunia magang, Arfiana mengaku sedikit shock dalam culture pekerjaan.

Sebab, di jenjang SMA belum ada pematangan soal karier dan pembentukan sifat secara profesional.

Tapi hal itu tidak menghambat langkahnya, ia justru banyak belajar dari tempat Kiki Tech Pte Ltd yang akhirnya memutuskan untuk mencari pengalaman yang lebih santai karena sedang transisi ke kuliah dan kegiatan yang cukup padat.

Terlebih Arfiana menjabat sebagai founder organisasi sosial yang bertujuan melindungi air bersih bernama Waterynation yang dulunya bernama Thirst Project Indonesia.

Baca juga: Video Viral Lansia Naik Sepeda 15 Kilometer untuk Vaksinasi Covid-19, Tak Punya HP untuk Daftar

Lanjut mendaftar di tempat magang lainnya

Selanjutnya, Arfiana diterima di PT Kita Teknologi Andalan (aplikasi 'Keyta') sebagai Digital Marketing Intern.

"Di sini saya mencoba untuk menjalani unpaid Intern secara remote untuk menambah pengalaman dan riset kultur serta sistem organisasi perusahaan untuk bekal pengganti pengalaman organisasi dan belajar menjadi seorang profesional," katanya lagi.

Berbekal pengalaman dan skill diri, Arfiana lolos di tempat magang lainnya seperti Lingotalk, Kisah Tani, Go Social, dan Revoteen yang berasal dari California.

Baca juga: Viral Video Kecelakaan Tunggal di Tol Pemalang-Batang, Mobil Ditembus Besi Pembatas Jalan

Cara membagi waktu magang dan me time

Karena berhasil magang di tempat yang berbeda, tentu manajemen waktu menjadi kunci dari keberhasilan karier seseorang.

Apalagi saat mendaftar tempat magang pertama kali, Arfiana masih duduk di bangku kelas 3 SMA.

"Ketika magang pertama saya di bulan Februari ketika saya di Kiki, saya sempat sambil izin telat briefing pagi untuk ujian sekolah," ujar Arfiana.

Baca juga: Viral Bumper Honda Civic Remuk Setelah Ditabrak Honda Astrea Prima, Ini Fakta yang Terjadi...

Setelah selesai ujian sekolah dan magang di PT Kiki, ia mengisi waktu untuk tetap magang di tempat lainnya dengan izin satu hari guna menjalani Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK).

Selanjutnya, ia membagikan tips manajemen waktu hingga saat ini.

"Cara membagi waktu, tentunya saya seseorang yang bisa membagi waktu dengan baik. Seperti memahami penggunaan Google Calendar, Notion, Trello, hingga Fantastical," ujar Arfiana.

Baca juga: Viral, Video Bus Lakukan Aksi Oleng Berbahaya di Kuningan, Polisi: Oleng Permintaan Bus Mania, Sopir Langsung di-PHK

Ia menyampaikan bahwa dirinya merupakan pribadi yang tepat waktu dan sangat tertib dengan waktu.

Untuk penjdawalan agenda, Arfiana membubuhkan pengingat dan notifikasi pengingat dalam laptop setiap 15 menit dan 30 menit.

Proses magang yang dijalani Arfiana terbilang cukup padat, ia mulai magang pada pukul 09.00 WIB dan selesai pukul 18.00 WIB.

Baca juga: Video Viral Truk Berpenumpang Sengaja Oleng demi Konten, Ini Kata Polisi

Meski begitu, tetap saja terkadang ada acara malam karena mereka yang magang ada agenda rapat dengan orang luar kantor.

"Oleh karena itu saya menerapkan Task-Based dan Prioity-List. Bisa dibilang harus lincah berpindah-pindah," ujar Arfiana.

"Terkadang setelah 18.00 WIB ataupun 20.00 WIB ada meeting karena saya tergabung dengan organisasi dan tempat kerja di luar negeri sehingga jam malam masih bisa hectic," imbuh dia.

Namun, meeting dengan organisasi hanya sesekali saja.

Selepas pukul 20.00 WIB, biasanya Arfiana melakukan me-time dengan mendengarkan musik, menonton film, mengobrol dengan teman-teman sebelum tidur.

Baca juga: Viral, Video Detik-detik Truk Cabai di Situbondo Oleng hingga Senggol Pemotor

Tugas magang setiap hari

Perusahaan memberikan tugas magang setiap hari, waktu tenggat yang diberikan juga fleksibel.

Hal inilah yang menjadikan Arfiana cukup terampil membagi waktu. Ia pun tetap mengerjakan tugas magang dengan penuh tanggungjawab.

Karena bergerak di bidang marketing, Arfiana menceritakan di Indonesia biasanya mengatur iklan seperti FB dan Google Ads, Pembuatan konten TikTok, Reach out ke partner, Cold Call, social media planning, dan handle Group-buying.

"Untuk di luar negeri yaitu Revoteen kita lebih reach out ke media-media pemberitaan luar negeri," imbuhnya.

Menjalani magang sekitar 3 bulanan, Arfiana menggunakan gajinya untuk self-gift seperti membeli baju, makanan, atau kursus pendidikan.

Baca juga: Update, 10 Daerah dengan Kasus Covid-19 Tertinggi di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com