Manfaat Jamur: Meningkatkan Imun dan Menyehatkan Jantung

KOMPAS.com - Jamur tak hanya enak dimakan, jamur juga memiliki banyak khasiat kesehatan untuk tubuh termasuk bisa meningkatkan sistem imun.

Berbicara mengenai variannya, ada puluhan jenis jamur yang aman untuk dikonsumsi. Seperti enoki, jamur merang, jamur tiram, jamur kuping, jamur kancing, jamur morel, jamur shitake dan masih banyak lagi.

Jamur cukup mudah dibudidayakan. Itulah mengapa, banyak rumah-rumah yang menanam jamur tiram untuk dikonsumsi sendiri.

Masing-masing varian bisa dimasak menjadi aneka resep yang menggiurkan. Seperti dibuat campuran sup, disate, digoreng crispy, hingga dibuat keripik untuk kudapan.

Lantas bagaimana nutrisi dalam jamur? Beberapa studi mengatakan jika makanan berwarna putih tak mengandung banyak nutrisi. Namun tak begitu dengan jamur.

Dilansir dari WebMD, jamur membawa banyak kandungan vitamin dan mineral seperti vitamin B2, vitamin B3, vitamin B5, vitamin C, vitamin D, folat, potasium, fiber, antioksidan dan senyawa-senyawa lainnnya.

Baca juga: Sarapan Pagi dengan Telur? Ini 6 Manfaatnya

Berbagai khasiat jamur untuk kesehatan 

Dilansir dari Goodnet, berikut ini adalah beberapa manfaat jamur untuk kesehatan tubuh:

1. Meningkatkan sistem imun

SHUTTERSTOCK/ Ika Rahma H Ilustrasi jamur tiram di dalam keranjang.

Jamur bisa mendorong sel-sel tubuh dalam memerangi virus, bakteri dan kuman yang bisa menimbulkan penyakit.

Jadi ketika pandemi mewabah, tak ada salahnya Anda sering-sering mengonsumsi jamur. Ketika flu datang, buatlah sup jamur yang hangat dan bisa menyehatkan tubuh. 

Baca juga: Sayur yang Sebaiknya Jangan Dipanaskan Berulang, Bayam Salah Satunya

2. Memperbaiki ingatan

Menurut studi, hanya dengan mengonsumsi jamur dua kali seminggu saja, Anda sudah bisa mencegah perlambatan sel-sel termasuk sel dalam otak yang mengatur memori.

Dalam studi tersebut didapatkan fakta bahwa zat antioksidan dalam jamur bisa mencegah proses penuaan yang ada pada sel-sel organ dalam tubuh, termasuk pada otak.

3.  Menurunkan gula darah