KOMPAS.com - Memiliki jerawat, terutama di wajah, bisa dialami oleh siapa saja.
Meski demikian, bekas jerawat kerap meninggalkan bintik hitam, cekungan atau sedikit luka di kulit.
Bekas jerawat ini terkadang membandel dan tidak kunjung hilang. Bekas jerawat semacam itu kerap bikin frustasi dan membuat kita kurang percaya diri.
Kabar baiknya, bekas jerawat bisa ditangani dengan perawatan tertentu, tergantung macam-macam bekas yang ditinggalkan.
Baca juga: 7 Cara Mengatasi Jerawat di Punggung
Melansir Healthline, 7 Maret 2019, bekas jerawat bisa muncul dalam bentuk yang berbeda-beda, tergantung jenis kulit.
Ada bekas luka yang disebut atrofi, paling sering muncul di wajah. Bekas luka ini mengendap di sekitar kulit.
Bekas luka ini terbentuk ketika kolagen kulit tidak cukup membalut luka saat sedang dalam proses penyembuhan jerawat.
Ada 3 jenis bekas luka atrofi, meliputi:
Selain bekas luka atrofi, ada juga bekas luka hipertrofik atau luka yang terangkat.
Ini bekas luka ini paling umum untuk jerawat yang ada di dada dan punggung. Bekas luka ini ada di permukaan kulit, disebabkan oleh terlalu banyak kolagen selama penyembuhan.
Bekas luka hipertrofik ini biasanya muncul dalam bentuk titik hitam.
Ada perubahan warna yang tertinggal setelah jerawat hilang. Biasanya muncul dengan warna ungu, merah, atau coklat dan akan memudar selama beberapa bulan dengan sendirinya.
Melansir Medical News Today, 25 Maret 2019, selain mengurangi bekas jerawat cara ini juga baik dilakukan sebagai perawatan kulit harian.
1. Obat alami
Kita bisa menggunakan pengobatan alami untuk membantu menghilangkan bekas jerawat.
Akan tetapi, perlu hati-hati dalam menggunakannya karena sebagian orang bisa mengalami iritasi.
Pengobatan alami ini bisa dengan mudah dilakukan di rumah karena menggunakan cara tradisional, dengan mengoleskannya pada bekas luka jerawat.
Obat alami yang bisa kita pakai, yaitu:
2. Asam alfa hidroksi (AHA)
Ada beberapa produk perawatan kulit yang mengandung asam alfa hidroksi (AHA).
AHA adalah bentuk asam ringan yang mengikis lapisan luar kulit untuk memperlihatkan kulit baru yang baru di bawahnya.
Kandungan ini dapat membantu menyingkirkan sel-sel kulit mati dan mencegah pori-pori tersumbat. Ini juga direkomendasikan untuk mengobati jerawat dan mengurangi munculnya bekas jerawat.
3. Sunscreen
Sunscreen atau tabir surya bisa berperan dalam mengurangi bekas jerawat.
Dengan memakai tabir surya setiap hari di atas bekas luka, maka bisa menghalau paparan sinar matahari yang dapat menggelapkan bekas luka.
4. Retinoid
Retinoid topikal adalah perawatan jerawat mampu menghaluskan bekas luka. Carilah produk yang mencantumkan retinol sebagai salah satu bahan aktifnya.
Akan tetapi, penggunaan retinoid topikal bisa membuat kulit jadi sangat sensitif terhadap sinar matahari.
Oleh karena itu, mereka yang memakai perawatan kulit yang mengandung retinoid, perlu sering memakai tabir surya.
5. Asam salisilat
Kandungan asam salisilat hampir sering kita temui pada produk-produk, seperti pembalut, lotion hingga pembersih wajah.
Asam salisilat mampu membersihkan pori-pori, mengurangi pembengkakan, kemerahan, dan mengelupas kulit saat dioleskan.
Meski produk perawatan kulit yang mengandung asam salisilat bisa digunakan rutin, tetapi perhatikan pula penggunaannya.
Beberapa jenis kulit bisa jadi lebih kering atau iritasi, terutama bagi mereka yang memiliki kulit sensitif.
6. Bantuan medis
Ketika bekas jerawat di kulit cukup parah, maka perlu mempertimbangkan opsi untuk menemui dokter kulit atau klinik kecantikan.
Apabil perawatan yang kita lakukan di rumah tidak membuat perbedaan, spesialis perawatan kulit atau penyedia layanan kesehatan bisa membantu masalah kulit.
Beberapa solusi yang mereka tawarkan, mosalnya pengelupasan kimia, menyuntikkan obat, mengisi jaringan lunak kulit, microneedling, atau perawatan laser.