Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Mbah Surip "Tak Gendong", Perjalanan Hidup, dan Lagu-lagunya

Kompas.com - 04/08/2021, 08:19 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Tutup usia

Diberitakan Harian Kompas, 5 Agustus 2009, menjelang kematiannya Mbah Surip ditemukan pingsan di rumah pelawak Mamiek Prakoso di Jalan Kerja Bakti I, Makasar, Jakarta Timur.

Sore hari sebelumnya Mbah Surip datang ke rumah Mamiek ditemani anak keduanya yang juga asistennya, Farid Wahyu DP.

"Begitu datang, Mbah Surip langsung mengeluh kecapekan. Katanya dia pengin di rumah saya dulu buat ndelik (bersembunyi) dan ngadem (mendinginkan diri)," tutur Mamiek.

Tak disangka itulah akhir hidupnya. Upaya Mamiek melarikan Mbah Surip ke Rumah Sakit Pusat Pendidikan Kesehatan Angkatan Darat, Jalan Raya Bogor, Kramat Jati, tak berhasil menyelamatkan jiwanya.

Pukul 10.30 dr Satyaningtyas yang menanganinya di unit gawat darurat menyatakan Mbah Surip meninggal dunia.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Arkeolog Temukan Machu Picchu 24 Juli 1911

Presiden SBY

Para pelayat datang dari berbagai kalangan mulai dari sahabat, wartawan, warga sekitar, penggemar, pemain sinetron, hingga para pelawak.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara khusus menggelar jumpa pers untuk menyampaikan belasungkawa atas kepergian Mbah Surip.

"Kita mengenal beliau seorang seniman yang sederhana yang mencurahkan hidupnya untuk mengembangkan seni dengan cara-cara yang beliau pilih. Saya berharap paguyuban musik ataupun barangkali pemerintahdaerah ikut membantu pemakaman beliau, memberikan bantuan yang diperlukan," ujar Presiden SBY di halaman depan Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (4/8).

Direktur Kampung Artis Sugama Trisnadi mengatakan Mbah Surip kelelahan. Hal itu setelah dia dalam sehari minimal dapat mendatangi 4 tempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Mungkinkah 'Psywar' Penonton Pengaruhi Hasil Akhir Pertandingan Sepak Bola?

Mungkinkah "Psywar" Penonton Pengaruhi Hasil Akhir Pertandingan Sepak Bola?

Tren
Asal-usul Nama Borneo, Sebutan Lain dari Pulau Kalimantan

Asal-usul Nama Borneo, Sebutan Lain dari Pulau Kalimantan

Tren
Jokowi Beri Izin Tambang, NU Gercep Bikin PT tapi Muhammadiyah Emoh Tergesa-gesa

Jokowi Beri Izin Tambang, NU Gercep Bikin PT tapi Muhammadiyah Emoh Tergesa-gesa

Tren
Kronologi Bos Rental Mobil Asal Jakarta Dikeroyok Warga hingga Tewas di Pati

Kronologi Bos Rental Mobil Asal Jakarta Dikeroyok Warga hingga Tewas di Pati

Tren
Nilai Tes Ulang Rekrutmen BUMN Lebih Rendah dari yang Pertama, Masih Berpeluang Lolos?

Nilai Tes Ulang Rekrutmen BUMN Lebih Rendah dari yang Pertama, Masih Berpeluang Lolos?

Tren
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1445 H Jatuh pada Senin 17 Juni 2024

Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1445 H Jatuh pada Senin 17 Juni 2024

Tren
Teka-teki Penguntitan Jampidsus yang Belum Terjawab dan Kemunculan Drone di Atas Gedung Kejagung

Teka-teki Penguntitan Jampidsus yang Belum Terjawab dan Kemunculan Drone di Atas Gedung Kejagung

Tren
Viral Video Sekuriti Plaza Indonesia Disebut Pukuli Anjing Penjaga, Ini Kata Pengelola dan Polisi

Viral Video Sekuriti Plaza Indonesia Disebut Pukuli Anjing Penjaga, Ini Kata Pengelola dan Polisi

Tren
Tiket KA Blambangan Ekspres Keberangkatan mulai 18 Juni 2024 Belum Bisa Dipesan, Ini Alasannya

Tiket KA Blambangan Ekspres Keberangkatan mulai 18 Juni 2024 Belum Bisa Dipesan, Ini Alasannya

Tren
Panglima Sebut TNI Bukan Lagi Dwifungsi tapi Multifungsi ABRI, Apa Itu?

Panglima Sebut TNI Bukan Lagi Dwifungsi tapi Multifungsi ABRI, Apa Itu?

Tren
Beredar Uang Rupiah dengan Cap Satria Piningit, Bolehkah untuk Bertransaksi?

Beredar Uang Rupiah dengan Cap Satria Piningit, Bolehkah untuk Bertransaksi?

Tren
Laporan BPK: BUMN Indofarma Terjerat Pinjol, Ada Indikasi 'Fraud'

Laporan BPK: BUMN Indofarma Terjerat Pinjol, Ada Indikasi "Fraud"

Tren
5 Perempuan Pertama di Dunia yang Menjadi Kepala Negara, Siapa Saja?

5 Perempuan Pertama di Dunia yang Menjadi Kepala Negara, Siapa Saja?

Tren
Bingungnya Keluarga Vina, Dulu Minim Saksi, Kini Banyak Bermunculan

Bingungnya Keluarga Vina, Dulu Minim Saksi, Kini Banyak Bermunculan

Tren
Profil Gudfan Arif, Bendahara Umum PBNU yang Bakal Pimpin Perusahaan Tambang NU

Profil Gudfan Arif, Bendahara Umum PBNU yang Bakal Pimpin Perusahaan Tambang NU

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com