UPDATE Corona 4 Agustus: Lagi, Indonesia Negara dengan Penambahan Kematian Tertinggi di Dunia

KOMPAS.com - Penyebaran virus corona secara global, masih terus bertambah dari hari ke harinya.

Melansir data dari laman Worldometers, hingga Rabu (4/8/2021) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 200.213.581 (200 juta) kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 180.493.911 (180 juta) pasien telah sembuh dan 4.258.196 orang meninggal dunia.

Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 15.461.474 dengan rincian 15.369.203 pasien dengan kondisi ringan dan 92.271 dalam kondisi serius.

Baca juga: Vaksinasi Ibu Hamil, Ini 10 Syarat dan 3 Jenis Vaksin yang Digunakan

Berikut 5 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:

1. Amerika Serikat: 36.036.799 kasus, 630.458 orang meninggal, total sembuh 29.753.282
2. India: 31.767.965 kasus, 425.789 orang meninggal, total sembuh 30.925.348
3. Brasil: 19.986.073 kasus, 558.597 orang meninggal, total sembuh 18.746.865
4. Rusia: 6.334.195 kasus, 160.925 orang meninggal, total sembuh 5.659.746
5. Perancis: 6.178.632 kasus, 111.993 orang meninggal, total sembuh 5.717.788

Catatan: data yang ditampilkan dapat berubah seaktu-waktu tergantung dari kondisi wilayah tersebut.

Indonesia

Kasus virus corona di Indonesia tercatat juga mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, sembuh, maupun yang meninggal dunia.

Hingga Selasa (3/8/2021) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 33.900. Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 3.496.700 orang.

Sedangkan untuk kasus sembuh, pemerintah Indonesia melaporkan adanya penambahan sebanyak 31.324 orang.

Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 2.873.669 orang.

Pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 juga bertambah sebanyak 1.598 orang, sehingga totalnya kini menjadi 98.889.

Tambahan 1.598 tersebut membuat Indonesia menjadi negara dengan angka penambahan kematian harian tertinggi di dunia di bawah Brasil dengan 1.238 kematian.

Baca juga: UPDATE: Tambah 1.598, Jumlah Pasien Covid-19 yang Meninggal Kini 98.889

worldometers Tangkapan layar laman worldometers yang menampilkan tabel angka kematian baru akibat Covid-19 tertinggi di dunia.

AP PHOTO/AHN YOUNG JOON Orang-orang yang memakai masker wajah sebagai tindakan pencegahan terhadap virus corona berjalan di tengah hujan di jalan di Seoul, Korea Selatan, Rabu, 30 Juni 2021.

Korea Selatan

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mengatakan, Korea Selatan telah mendeteksi dua kasus pertama Covid-19 varian baru Delta Plus.

Dilansir dari Reuters, Selasa (3/8/2021), adanya dua kasus varian Delta Plus tersebut ketika negara itu berjuang dengan gelombang infeksi keempatnya.

"Kasus pertama (di Korea Selatan) diidentifikasi pada seorang pria berusia 40-an yang tidak memiliki catatan perjalanan baru-baru ini," kata KDCA.

Hasil tes pada 280 orang yang pernah melakukan kontak dengan pria tersebut menunjukkan bahwa salah satu anggota keluarganya dinyatakan positif, namun KDCA tidak mengonfirmasi bahwa pasien tersebut terinfeksi Delta Plus.

"Kasus kedua ditemukan pada pelancong luar negeri," kata KDCA.

Baca juga: [POPULER TREN] Penjelasan BKN soal Pengumuman CPNS 2021 | Cara Download Sertifikat Vaksin

India

Masih dari sumber yang sama, pusat industri India di negara bagian Maharashtra, pada Selasa (3/8/2021) melonggarkan pembatasan Covid-19 di sebagian besar distriknya, termasuk di Mumbai, setelah mencatat penurunan yang stabil dalam kasus baru.

Pemerintah setempat mengatakan, toko, mal, dan taman diizinkan buka lebih lama dan kantor dibolehkan beroperasi dengan kapasitas penuh. Namun, bioskop, sekolah, dan tempat ibadah masih ditutup.

Maharashtra menjadi negara bagian India yang terdampak Covid-19 paling parah, dengan kontribusi lebih dari 6 juta dari total jumlah kasus yang mencapai 31,7 juta.

Selama puncak gelombang kedua yang dipicu varian Delta pada April dan Mei, otoritas negara-negara bagian menerapkan pembatasan pergerakan orang dan hanya toko esensial yang boleh dibuka.

Namun ketika jumlah kasus menurun dalam beberapa pekan terakhir, ada desakan pada otoritas untuk melonggarkan pembatasan.

Baca juga: Naik Lagi, India Laporkan Kasus Covid-19 Tertinggi dalam Tiga Minggu

Amerika Serikat

Shutterstock/Adam McCullough Warga AS berjalan di Times Square, New York, Maret 2020.

Wali Kota New York, Bill de Blasio mengatakan, Kota New York akan menjadi kota besar pertama di Amerika Serikat yang mensyaratkan bukti vaksinasi Covid-19 di restoran, pusat kebugaran, dan bisnis lainnya.

Diwartawan Reuters, Rabu (4/8/2021), dengan vaksin yang tersedia secara luas, para pemimpin politik dapat memerangi gelombang penyebaran virus corona varian Delta dengan vaksinasi dan masker.

Pemerintah AS dan beberapa negara bagian, bersama dengan beberapa rumah sakit dan universitas, sudah mewajibkan karyawan untuk disuntik.

Kebijakan Kota New York memerlukan bukti setidaknya satu dosis dan akan diberlakukan mulai 13 September. Seperti mandat masker dan perintah tinggal di rumah seperti tahun lalu, kemungkinan akan menemui perlawanan keras.

Menurut data kota, sekitar 60 persen warga New York telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19. Tetapi di daerah-daerah tertentu, tingkat vaksinasi masih jauh lebih rendah.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Penyakit Cacar Monyet yang Muncul di Amerika Serikat