KOMPAS.com - Hari ini 41 tahun lalu, atau tepatnya pada 1 Agustus 1980, untuk pertama kalinya seorang perempuan terpilih menjadi kepala negara melalui pemilihan umum.
Melansir Britannica, peristiwa bersejarah itu terjadi di Islandia, di mana Vigdis Finnbogadottir memenangi pemilu dan terpilih untuk menjabat sebagai presiden.
Dia memenangi pemilu dengan perolehan 33,6 persen suara nasional, mengungguli tiga kandidat lain yang adalah laki-laki.
Vigdis kemudian terpilih kembali sebagai presiden untuk tiga kali berturut-turut, yakni pada 1984, 1988, dan 1992, sebelum akhirnya pensiun pada 1996.
Kendati jabatan presiden di Islandia lebih bersifat seremonial, namun Vigdis mengambil peran aktif dalam jabatannya itu dan gencar mempromosikan negaranya sebagai duta budaya.
Baca juga: Mengenang Sosok Bung Hatta, dari Sepatu Bally hingga Tak Mau Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan
Lahir dari keluarga terpandang
Vigdis Finnbogadottir lahir pada 15 April 1930 di Reykjavik, Islandia.
Dia lahir dari keluarga kaya dan terpandang.
Ibunya mengepalai asosiasi perawat nasional Islandia, sedangkan ayahnya adalah seorang insinyur sipil.
Setelah lulus dari Reykjavik College pada 1949, Vigdis meneruskan pendidikan tinggi di Universitas Grenoble dan Sorbonne di Perancis dan Universitas Uppsala di Swedia.
Dia juga belajar di Denmark dan di Universitas Islandia, di mana dia kemudian mengajar bahasa Perancis, drama, dan sejarah teater.
Baca juga: Profil Presiden Pertama RI: Soekarno
Today, Vigdís Finnbogadóttir, former president of Iceland, celebrates her 90th birthday. In 1980, she was the first woman in the world democratically elected as president. Her passion still matters and her boldness has shaped generations. We are thankful and proud of her legacy. pic.twitter.com/683uMJfLGG
— Icelandair (@Icelandair) April 15, 2020
Dari 1972-1980, Vigdis menjabat sebagai Direktur Kelompok Teater Reykjavik (Leikfélag Reykjavíkur) dan berpartisipasi dalam grup teater eksperimental.
Selama periode itu, Vigdis juga mempresentasikan pelajaran bahasa Perancis dan program budaya di Islandia State Television.
Penampilannya secara rutin di stasiun televisi nasional membantu meningkatkan reputasi dan popularitas Vigdis di kancah nasional.
Vigdis juga menjabat sebagai pemandu dan penerjemah untuk Biro Turis Islandia.