Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Google Doodle Tampilkan Sariamin Ismail, Novelis Perempuan Pertama di Indonesia

Kompas.com - 31/07/2021, 08:15 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Ia memakai nama samaran itu dan mencatat sejarah sebagai novel pertama di Indonesia yang ditulis oleh perempuan.

Novel Kalau Tak Untung memuat penolakan terhadap tradisi Indonesia yang dianut secara luas, seperti perjodohan.

Sariamin mengungkapkan gagasannya yang kontroversial yang menjadi ciri karyanya sepanjang kariernya.

Pada 1937, Ismail mulai menerbitkan cerita di Soeara Kaoem Iboe Soematra, sebuah majalah perempuan lokal yang mempromosikan nilai-nilai keluarga inti yang kontras dengan konvensi hubungan saat itu.

Selain nama Selasih, ia banyak menggunakan nama samaran lain, seperti Sekejut Gelingging, Seri Tanjung Dahlia, Seri Guning, Seri Gunung, Bunda Kanduang, Mande Rubiah, Ibu Sejati, Seleguri.

Penggunaan nama samaran ini demi melindunginya dari tangkapan Belanda.

Isi tulisannya dianggap sebagai penghasut rakyat dan banyak tulisannya di surat kabar berisi perlawanan terhadap kebijakan pemerintah kolonial.

Baca juga: Profil Go Tik Swan, Pelopor Batik Indonesia yang Dijadikan Google Doodle Hari ini

Karya-karya

Dia mengajar hingga akhir 60-an dan terus menulis hingga pertengahan 90-an.

Sampai akhirnya, Sariamin mengembuskan napas terakhir pada tahun 1995.

Semasa hidupnya, Sariamin membuat banyak antologi puisi, novel, dan bahkan dua cerita anak-anak.

Berikut daftar karya-karya Sariamin Ismail:
Kalau Tak Untung (novel, 1933)
Pengaruh Keadaan (novel, 1937)
Rangkaian Sastra (1952)
Panca Juara (cerita anak, 1981)
Nakhoda Lancang (1982)
Cerita Kak Mursi (cerita anak, 1984)
Kembali ke Pangkuan Ayah (novel, 1986)
Puisi Baru (bunga rampai, 1946)
Puisi Seserpih Pinang Sepucuk Sirih (bunga rampai, 1979)
Puisi Tonggak 1 (bunga rampai, 1987).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com