Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alumnus Beasiswa Bidikmisi UPN "Veteran" Jatim Lulus IPK 3,97

Kompas.com - 31/07/2021, 07:30 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

KOMPAS.com - Khusnul Prasetyo, memperoleh predikat wisudawan terbaik program sarjana di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) "Veteran" Jatim. Menjalani 4 tahun perkuliahan selama pandemi Covid-19, ia berhasil meraih IPK 3,97 dari program studi Administrasi Publik.

Pemuda yang biasa dipanggil Pras ini menegaskan bahwa mahasiswa yang berkecimpung di organisasi kampus, mampu menjaga prestasi akademik. Mahasiswa organisatoris kerap dicibir karena stereotip tak bisa membagi waktu, yang berujung pada terbengkalainya perkuliahan.

"Aku pastikan itu salah besar," katanya dilansir dari laman UPN Veteran Jatim (26/7/2021).

Kuncinya: pandai mengatur waktu

Sejak bangku SMP, Pras sudah menunjukkan minat besarnya dalam berorganisasi. Alumnus SMP Negeri 23 Surabaya itu aktif di organisasi internal kampus mulai dari Ketua Komisi B Badan Legislatif Mahasiswa (BLM) FISIP, Ketua Umum BLM FISIP, hingga Ketua Divisi Kajian Publik di Pusat Kajian Administrasi Publik (PUSKAP).

Baca juga: Daya Tampung UPN Veteran Jatim di SBMPTN 2021

Selama kuliah, setidaknya 17 kali Pras diundang menjadi narasumber dalam kegiatan seminar. Ia juga menerbitkan 7 artikel ilmiah di jurnal terakreditasi Sinta.

Arek Suroboyo itu justru membuktikan bahwa aktif di organisasi dan berbagai kegiatan perlombaan bukan berarti menyepelekan tanggung jawab di bidang akademik. Manajemen waktu tetap kembali ke personal masing-masing.

Pras terang-terangan mengakui bahwa dia bukan anak pintar. IPK tinggi ia raih berkat perencanaan yang matang sejak awal menjejakkan kaki di pendidikan tinggi.

"IPK tinggi yang aku dapatkan bukan berarti aku pinter, tapi karena aku passion di jurusan Administrasi Publik (rumpun ilmu sosial)," ungkapnya.

Mantan Duta Lalu Lintas Polrestabes Surabaya tahun 2017 itu merasakan betapa nikmatnya menyukai program studi yang digeluti. Sehingga, ia yakin IPK tinggi dan predikat Cum Laude bukan sebuah keberuntungan semata.

"Alhamdullilah bersyukur sekali bisa mendapat predikat Cum Laude sekaligus menjadi Wisudawan Terbaik se-Prodi Administrasi Publik dan se-UPN Veteran Jatim," ucapnya.

Selama 4 tahun berkuliah di UPN, Pras bersyukur dapat mengharumkan nama kampus dengan menorehkan 17 prestasi di tingkat kampus, regional, maupun nasional.

Baca juga: UPN Veteran Jakarta, PTN Pertama Buka Jalur Khusus YouTuber

Passion penting, tapi bukan segalanya

Kecemerlangannya di bidang akademik tak lantas membuat Pras tinggi hati. Pras memang bangga, namun ia sadar betul IPK dan gelar Cum Laude tak menjadi jaminan kesuksesan di masa depan.

Kerja keras ayahnya yang berprofesi sebagai satpam, membuatnya termotivasi dalam segala hal. Termasuk perihal berusaha keras dan semaksimal mungkin selama kuliah.

Apalagi di Indonesia, pendidikan tinggi masih menjadi barang mewah. Hanya 8,5 persen dari total 270 juta penduduk negara ini yang mampu mengenyam bangku perkuliahan.

Bagi mahasiswa lain yang tengah berjuang, Pras berharap agar tak ada yang menyerah. Terutama bagi yang mungkin merasa kurang sreg dengan jurusan yang diambil.

Menurutnya, passion dalam perkuliahan bukan satu-satunya faktor kesuksesan.

Baca juga: 3 Kisah Survivor Kanker, Lulus Cumlaude hingga Lawan Kanker Stadium 4

"Tidak apa-apa. Pertama, bertahan dengan tetap rajin, tekun, kasih usaha lebih. Kedua, cari aktivitas lain di luar kuliah yang mengarahkan dirimu pada target hidup atau cita-cita kalian," ujarnya.

Sedangkan bagi yang sedari awal berada di jurusan impiannya, Pras berpesan agar ditekuni sampai menjadi benar-benar ahli. "Arahkan kegiatan-kegiatan selama di kampus untuk mengejar karir yang sesuai dengan jurusan yang kalian tempuh saat ini."

Menurutnya, jangan pernah ragu untuk berada di luar zona nyaman sembari mencurahkan seluruh potensi diri. Intinya, tak perlu takut untuk mencoba dan bertindak totalitas.

"Berikan persembahan yang terbaik bagi perjalanan hidup kalian," pungkasnya.

Selepas pendidikan S1 ini, Pras berencana untuk melanjutkan studi S2 demi mewujudkan cita-citanya menjadi dosen atau peneliti di bidang kebijakan publik. Kini Pras bekerja sebagai social media specialist di perusahaan Indonesia di Jepang, Sariraya, sembari mempersiapkan diri untuk mendaftar kuliah dan beasiswa S2.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Tren
Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Tren
Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Tren
Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Tren
Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Tren
Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Tren
Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Tren
Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut sebagai Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut sebagai Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com