Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Pasien Isoman Covid-19 Meninggal Dunia, Ini Saran Epidemiolog

Kompas.com - 29/07/2021, 19:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berdasarkan laporan koalisi warga LaporCovid-19 hingga 22 Juli 2021, sebanyak 2.313 pasien Covid-19 meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri di rumah.

Diberitakan Kompas.com, data analyst LaporCovid-19 Said Fariz Hibban mengatakan, angka tersebut merupakan hasil pendataan di semua provinsi di Indonesia, dengan DKI Jakarta sebagai daerah dengan angka tertinggi.

Di Jakarta, ada sekitar 1.214 kasus kematian pasien saat menjalani isolasi mandiri di rumah.

Provinsi lain yang memiliki banyak kasus kematian pasien isoman, yakni Jawa Barat (245 kasus), Jawa Tengah (141 kasus), DI Yogyakarta (134 kasus), Jawa Timur (72 kasus), dan Banten (58 kasus).

Baca juga: Pasien Isoman Meninggal di Jakpus Kebanyakan Tinggal di Wilayah Padat Penduduk

Apa yang perlu dilakukan untuk mencegah kematian pasien Covid-19 yang menjalani isoman?

Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengatakan, kematian pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri karena kegagalan intervensi di hulu.

Minimnya 3T, visitasi tidak cukup, dan penemuan kasus dini yang tidak cukup dilakukan menjadi bukti kegagalan intervensi itu.

"Sehingga terjadi keterlambatan dalam menemukan kasus, merujuk kasus berat, memberikan perawatan dukungan atau terapi, ini yang berkontribusi pada kematian," kata Dicky kepada Kompas.com, Kamis (29/7/2021).

"Karena berbicara kematian, itu proses kronis 3 mingguan akibat kita gagal dalam intervensi di hulu," lanjut dia.

Oleh karena itu, ia meminta agar pemerintah memperkuat 3T dan terus memperluas visitasi untuk melihat penilaian risiko.

Saat visitasi, petugas harus melihat kelayakan tempat isolasi mandiri, serta akses terhadap obat dan kebutuhan sehari-hari, selain menemukan kasus baru.

Baca juga: Banyak Warga Isoman Meninggal, Dinkes Depok Singgung RS Penuh dan Curigai Varian Baru

Jika semua itu tidak memenuhi syarat, maka pasien tersebut sebaiknya dirujuk ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

Petugas visitasi ini juga harus melakukan pengecekan mengenai telemedicine dan kondisi pasien isoman.

"Agar ketika ada masalah bisa dirujuk. Ini yang mencegah perburukan atau fatalitas," jela dia.

Untuk memudahkan visitasi, Dicky menyarankan setiap daerah memiliki fasiltas isolasi mandiri yang tersentralisasi dan terpantau.

Terlepas dari itu, kata dia, banyaknya kematian akibat Covid-19 di Indonesia juga berkaitan dengan minimnya vaksinasi kelompok berisiko dan rawan, baik secara pekerjaan maupun kondisi tubuh.

Meski terjadi penurunan angka kasus positif, hal itu harus disikapi dengan hati-hati. Pasalnya, tes postivity rate Indonesia dan tingginya kasus kematian.

"Adanya kasus positif yang menurun, dengan tes menurun, tapi kontradiktif dengan test posivity rate yang tinggi, kematian juga tinggi. Ini tidak logis," ujar Dicky.

"Jadi harus hati-hati menyikapi turunnya kasus. Merasa sudah membaik, padahal kasusnya di masyarakat bisa empat kali lipat, itu terlihat dari kematian yg tinggi," kata dia.

Baca juga: Tak Ingin Warga Isoman Meninggal, Wali Kota Madiun Sulap 12 Gedung Sekolah Jadi Lokasi Isoter

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Pilihan Ikan Tinggi Kalsium, Bantu Cegah Tulang Rapuh

5 Pilihan Ikan Tinggi Kalsium, Bantu Cegah Tulang Rapuh

Tren
7 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Jarang Diketahui, Termasuk Jerawatan

7 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Jarang Diketahui, Termasuk Jerawatan

Tren
Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

Tren
Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com