Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Pahlawan-pahlawan di Tengah Pandemi

Kompas.com - 28/07/2021, 10:17 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Ibu-ibu PKK di Lamongan, Jawa Timur juga tidak ketinggalan berbuat kebajikan. Untuk membantu warga yang kesulitan dalam mencukupi kebutuhan hidup, mereka menyediakan tas plastik berisi sembako. Dengan kegiatan yang diberi nama “Beri Seiklasnya, Ambil Seperlunya”, aksi terpuji juga menampung warga lain yang ingin menyumbang (Kompas.com, 26 Juli 2021).

Baca juga: Gotong Royong Saat Pandemi Covid-19: Beri Seikhlasnya, Ambil Seperlunya

Pahlawan bisa hadir dalam tiap kesempatan

Dalam setiap babakan sejarah perjalan bangsa ini – termasuk di saat pandemi – setiap tantangan dan cobaan akan melahirkan pahlawan-pahlawan.

Perjuangan semua komponen anak bangsa di masa pandemi ini melahirkan pahlawan-pahlawan kemanusian yang rela berkorban.

Tidak saja untuk keluarga Akidi Tio yang merelakan Rp 2 triliun miliknya, sosok pahlawan juga muncul pada ibu yang menyumbangkan ASI-nya, pemilik warung bubur ayam, pengusaha laundry, penyebar rantang cinta dan ibu-ibu PKK.

Para tenaga medis yang berjuang di garda depan, para petugas pemulasaraan jenazah, para penggali kubur, para vaksinator yang menyuntikkan vaksin, para aparat yang mengawasi pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) agar penularan tidak meluas, semuanya adalah pahlawan-pahlawan kemanusian.

Beban pemerintah sudah sangat-sangat berat, utang kian membesar dan segala persoalan ikutan selalu muncul dalam pandemi sekarang ini.

Jenis bantuan sosial yang diberikan pemerintah selama pandemi sendiri terdiri dari: bantuan sembako untuk Bodetabek senilai Rp 600 ribu untuk keluarga miskin selama 3 bulan, bantuan sosial tunai untuk warga di luar Bodetabek senilai Rp 600 ribu untuk warga miskin selama 3 bulan, pengalihan anggaran dana desa untuk bantuan langsung tunai senilai Rp 600 ribu per bulan, pembebasan tagihan listrik termasuk penghapusan biaya minimum dan abonemen untuk warga terdampak, kartu pra kerja untuk membantu karyawan yang terkena PHK dan pengangguran, subsidi gaji karyawan swasta yang terdaftar di BPJS dan bergaji di bawah Rp 5 juta per bulan, serta bantuan langsung tunai untuk usaha mikro kecil (Kompas.com, 26/08/2020).

Kehadiran para pahlawan dengan berbagai bantuannya itu – terlepas dari besar kecilnya sumbangan – sungguh sangat berarti di saat kehidupan semua lapisan masyarakat terdampak pandemi.

Semua sektor kehidupan mengalami kelumpuhan, apalagi dengan pemberlakuan PPKM yang sangat mematikan usaha masyarakat kecil.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020 menyebut 57 persen masyarakat Indonesia masih bekerja di sektor informal.

Tukang becak, buruh tani, pembuat stempel di pinggir jalan, pengemudi online, buruh cuci, tukang pijat, pembantu rumah tangga paruh waktu, atau pedagang asongan adalah contoh jenis-jenis pekerjaan informal. Tidak ada kepastian pendapatan dan tidak ada perlindungan.

Baca juga: Kala Jokowi (Merasa) Sendiri

Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian, peran serta seluruh lapisan masyarakat sangat dibutuhkan di saat pandemi.

Kita bangsa yang besar, tidak saja besar dalam artian jumlah penduduknya tetapi juga bisa dimaknai besar dalam potensi penggalangan solidaritas.

Perang fisik melawan kolonial yang memiliki persenjataan modern saja sanggup dilakukan oleh para pahlawan-pahlawan kita dulu dengan menggunakan senjata ala kadarnya. Kita pun saat ini pasti sanggup bersama melawan pandemi.

Tidak perlu harta berlimpah

Untuk menjadi pahlawan di masa pandemi, tidak harus memiliki kekayaan berlimpah terlebih dahulu seperti Bento dalam lirik lagu Iwan Fals.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com