Sambal pun harus langsung dikonsumsi, karena berkaitan dengan komponen aktif bawang segar yang mudah rusak jika tidak langsung dikonsumsi.
Anosmia membuat penderita Covid-19 kebingungan dengan indera pengecap yakni lidah. Selain hambar, beberapa orang mengaku merasakan rasa pahit yang berlebihan.
Untuk mengatasi hal ini, perempuan yang pernah menjadi peneliti di Universitas RWTH Aachen, Jerman itu menyarankan agar mengurangi konsumsi makanan asin.
"Semakin asin, maka lidah makin merasakan pahit. Jadi lebih baik kurangi garam saat masak sambal atau masakan lain," tuturnya.
Daisy bahkan menyatakan, jika perlu tanpa garam. Sebagai gantinya, masaklah makanan yang rasanya cenderung segar seperti sayur asam. Atau makanan yang cenderung manis seperti tempe bacem.
Baca juga: 2 Terapi Sederhana untuk Pulihkan Anosmia akibat Covid-19
Tubuh sudah diserang virus SARS-CoV-2, maka menjaga tubuh dari infeksi virus maupun bakteri lain amatlah penting. Pasalnya, saat daya tahan tubuh tak seprima ketika sehat, rentan diserang oleh mikroba lainnya.
Bakteri atau jamur bisa ikut serta menyerang tubuh karena melihat kondisi penderita Covid-19. Untuk itu, jangan remehkan penjagaan dengan memanfaatkan kulit lemon dan rempah-rempah seperti kencur sebagai antimikroba.
Tujuannya supaya tidak ada infeksi sekunder dari bakteri dan jamur. "Kulit lemon dan rempah-rempah seperti kencur mengandung anti bakteri," ujar dia.
Baca juga: Anosmia Akibat Covid-19, Berapa Lama Bisa Sembuh?
Sebab, tubuh penderita Covid-19 sudah terserang virus. Jika sampai diserang oleh virus dan bakteri secara bersamaan, tubuh kita akan kerepotan lantaran musuhnya banyak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.