Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei 33 Persen Masyarakat Menolak Vaksin Covid-19, Pendidikan Tinggi Terbanyak

Kompas.com - 18/07/2021, 09:00 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), masih ada 33 persen warga Indonesia yang menolak dan tidak yakin dengan vaksin Covid-19.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengutip Kompas.com menyebutkan angka presentase masyarakat Indonesia yang awalnya diyakini dapat mencegah penularan melalui vaksin 67 persen.

Hasil survei yang dilakukan Balitbangkes Kemenkes RI April-Mei 2021, ternyata masih ada 33 persen lainnya masih belum yakin bahkan menolak vaksin sebagai upaya pencegahan Covid-19.

Tidak hanya itu, dari hasil survei tersebut hampir 99 persen responden sudah mengetahui mengenai informasi vaksinasi Covid-19.

Namun sekitar 7,6 persen responden masih menolak vaksin.

Sementara survei dari tingkat pendidikan, responden yang berasal dari pendidikan tingkat tinggi paling banyak menolak vaksinasi.

Baca juga: Survei: Masyarakat Berpendidikan Tinggi Banyak yang Menolak Vaksinasi

Nadia menjelaskan, angka persentase sebesar 18,6 persen berasal dari kelompok pendidikan D-4 dan S-1. Bahkan persentase tersebut lebih besar dari kelompok pada tingkat pendidikan yang lebih rendah.

“Ini apakah karena terlalu banyak baca hoaks sehingga menambah ketidakyakinan akan vaksin atau bagaimana,” papar Nadia dilansir dari laman resmi Unpad.

Kendati demikian, pemerintah terus berupaya mempercepat program vaksinasi Covid-19. Target 2-3 juta vaksinasi per hari juga terkendala kebijakan PPKM darurat akibat eskalasi Covid-19.

Masih punya banyak cadangan vaksin

Nadia juga memastikan bahwa 57 juta dosis vaksin sudah disuntikkan dan disalurkan ke beberapa wilayah di Indonesia.

Indonesia juga masih memiliki banyak cadangan vaksin dengan total yang sudah diterima 99,2 juta dosis vaksin.

Baca juga: Indonesia Bakal Terima 50 Juta Dosis Vaksin Pfizer, Ditujukan untuk Siapa?

“Kita masih punya cukup cadangan yang dalam proses untuk menjadi vaksin jadi di Biofarma, sehingga dengan ketersediaan vaksin tadi memberikan keyakinan bagi kita untuk memberikan vaksinasi dan meningkatkan target vaksinasi per hari,” paparnya.

Pihaknya sudah berusaha agar dapat meningkatkan angkat partisipasi vaksinasi dari masyarakat, salah satunya dengan menggandeng sejumlah organisasi masyarakat hingga keagamaan.

“Kita butuhkan untuk memobilisasi masyarakat. Kalau tanpa mobilisasi tidak akan juga untuk memenuhi kecepatan vaksinasi yang kita targetkan,” imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com