Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasia Brunei Darussalam Bisa Kendalikan Pandemi Covid-19, Terendah di Asia Tenggara

Kompas.com - 17/07/2021, 20:30 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Brunei Darussalam menjadi negara yang memiliki kasus Covid-19 terendah dibanding negara lain di Asia Tenggara. 

Berdasarkan data dari Worldometers, Sabtu (17/7/2021) pukul 16.00 WIB, Brunei Darussalam baru mencatatkan 283 kasus Covid-19 sepanjang pandemi berlangsung.

Dari jumlah itu, korban meninggal hanya 3 orang dan 260 orang lainnya dinyatakan sembuh.

Negara ini menjadi contoh dari kesiapsiagaan, perhatian dan kepedulian terhadap warganya, termasuk warga negara asing dan wisatawan.

Bagaimana penanganan Covid-19 di Brunei Darussalam?

Baca juga: Jemaah Mulai Tiba di Mekkah untuk Memulai Rangkaian Haji

Pemerintah transparan

Mengutip The Asean Post, saat Covid-19 pertama terdeteksi pada 9 Maret 2020 di negara tersebut, Sultan Brunei Darussalam langsung mengambil tindakan tegas.

Kasus pertama dialami seorang pria berusia 53 tahun. Dari kasus awal itu, jumlah kasus baru melonjak melewati angka 135 dalam beberapa hari.

Menteri Kesehatan Brunei Dr Hj Mohd Isham mengatakan, kunci penanganannya adalah dengan transparan dan tidak berusaha menekan atau menyembunyikan kasus berita apapun.

Setelah terbuka dengan rakyat, Kementerian Kesehatan pun berhasil meyakinkan warga Brunei bahwa semuanya terkendali.

Pemerintah juga melakukan tes acak gratis bagi para pekerja migran.

Sama seperti negara lainnya, Brunei juga melarang warganya bepergian, adanya pembatasan pertemuan publik, dan meminta orang untuk bekerja dari rumah.

Masjid dan tempat ibadah lainnya ditutup. Pemilik toko diminta untuk mempraktikkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan komunitas.

Baca juga: Pernyataan Ahli Harvard, WHO hingga Kemenkes soal Indonesia Negatif Virus Corona

Menjamin kebutuhan warga

Hal penting lainnya adalah pemerintah memastikan bahwa warganya tidak akan kekurangan barang-barang kebutuhan penting selama pandemi. 

Pemerintah dan perbankan telah mencapai kesepakatan untuk menunda pembayaran pinjaman selama 6 bulan di empat sektor, yaitu pariwisata, perhotelan dan manajemen acara, restoran dan transportasi udara.

Selain itu, kecuali untuk biaya pihak ketiga, semua biaya bank yang terkait dengan transaksi perdagangan dan pembayaran juga akan dibebaskan selama 6 bulan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com