Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca Berita Covid-19 Turunkan Imunitas Tubuh, Benarkah?

Kompas.com - 17/07/2021, 07:20 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

KOMPAS.com - Informasi sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari, apalagi yang menunjang kesehatan di masa pandemi Covid-19. Meski begitu, sebagian masyarakat berasumsi bahwa membaca berita - terutama yang buruk - bisa menurunkan imunitas alias kekebalan tubuh dan kesehatan secara umum.

Para ahli mengingatkan, berita atau informasi negatif yang terus menerus kita terima dapat meningkatkan kadar stres dan kecemasan. Gejala stres yang mungkin tidak kita sadari misalnya saja susah tidur, tidak nafsu makan, takut dan cemas dengan kesehatan kita dan orang-orang tercinta, serta sulit berkonsentrasi.

Menurut psikolog Annie Miller, paparan informasi negatif dalam jangka panjang akan mempengaruhi kerja otak. Ketika kita mengalami perasaan terancam, otak akan mengaktifkan respon melawan atau meninggalkan, dan sistem dalam tubuh langsung bereaksi.

Paparan berita negatif akan mengaktifkan sistem saraf, lalu membuat tubuh melepaskan hormon stres. Alhasil, tubuh kita akan mengalami respon stres lebih sering. “Gejala fisik yang paling sering adalah kelelahan, kecemasan, depresi, dan susah tidur.”

Baca juga: Apakah Membaca Berita Buruk Bahaya bagi Kesehatan Mental?

Stres Bisa Turunkan Daya Tahan Tubuh

Sebuah studi di Jerman menunjukkan bahwa frekuensi dan durasi konsumsi liputan media soal pandemi ditengarai berkorelasi dengan kecemasan dan tekanan psikologis. Namun sebagian besar responden menyadari bahwa mengkonsumsi berita secara berlebihan adalah faktor pembawa risiko kesejahteraan mental dalam krisis pandemi saat ini.

Para peneliti sepakat bahwa stres merupakan salah satu faktor yang dapat menurunkan daya tahan tubuh. Ahli Gizi Lulusan Sekolah Gizi di Jerman, Lenny Jusup, menjelaskan ada beberapa hal atau kebiasaan yang dapat menurunkan daya tahan tubuh.

Dalam bukunya “50 Resep Makanan Untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh” (2010), stres akibat kesibukan sehari-hari bisa menyebabkan perubahan fisiologis yang dapat melemahkan sistem imunitas tubuh seseorang. Orang yang mengalami stres sebenarnya sudah mulai memasuki “jenjang sakit”.

Tekanan yang terus-menerus mengakibatkan menurunnya zat-zat kimia dalam tubuh, seperti hormon adrenalin dan kortisol, yang akhirnya menekan dan merusak sistem imun dalam tubuh. Dalam berbagai penelitian telah membuktikan, bahwa stres sangat berhubungan dengan menurunnya kinerja Natural Killer Cell, juga sel darah putih, dan antibodi dalam darah.

Selain stres, mengkonsumsi makanan dengan kadar gula tinggi dan berlemak dapat menekan sistem imunitas. Kadar gula yang tinggi terbukti dapat mengurangi kemampuan sel darah putih dalam menghancurkan bibit penyakit.

Sementara sel lemak yang berlebihan tersebut memicu pelepasan zat kimia yang berakibat pada peradangan kronis dan akhirnya merusak jaringan-jaringan sehat.

Baca juga: 7 Kebiasaan yang Bisa Turunkan Daya Tahan Tubuh

Lantas, bagaimana menyikapinya?

Batasi Berita Negatif, Tapi Jangan Hindari Realitas

Kunci utama dalam menjaga kesehatan tubuh dan mental tak lain ialah keseimbangan. Mengikuti informasi terkini memang penting, namun pilihlah sumber berita paling terpercaya dan kredibel serta mengkonsumsinya secara seimbang.

Psikolog Annie Miller tidak menyarankan membaca berita sebelum tidur supaya kita tak semakin khawatir. Hindari sama sekali membaca atau menonton berita membuat gejala kecemasan atau depresi timbul. Jika Anda benar-benar membutuhkan informasi terkini, tanyakan saja kepada teman atau keluarga terdekat.

Baca juga: 6 Bulan Pandemi Covid-19: Hoaks dan Teori Konspirasi yang Memperparah Penanganan...

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) informasi yang paling kita butuhkan saat ini adalah bagaimana cara melindungi kesehatan diri dan keluarga. Untuk mencegah dampak buruk berita negatif, ambilah jeda dari menonton, mendengar, atau membaca berita. Buat batasan waktu untuk mencari informasi terkini dari media arus utama atau pun media sosial.

Bagi mayoritas orang, mengetahui informasi terbaru setiap hari sangat penting. Namun ciptakan batasan dan jangan menghindari realitas dengan membaca berita yang positif saja. “Buat batasan dengan meyakinkan diri bahwa berita-berita bencana itu tidak berpengaruh pada diriku dan tidak mengatur hidupku,” kata psikolog Logan Jones.

Melakukan kegiatan yang menyenangkan adalah opsi yang baik untuk menghindari perasaan takut dan cemas yang sering timbul. Misalnya melakukan hobi, berbicara dengan teman atau keluarga. “Karena situasinya serba tidak pasti, kita butuh pengalih perhatian yang sehat saat ini untuk tetap menjejak dan tak gampang goyah,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com