Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Horeeeee, Indonesia (Pernah) Ikut Piala Dunia

Kompas.com - 13/07/2021, 10:02 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SUDAH lama saya menderita dukalara sanubari sangat menyedihkan akibat tim nasional Indonesia belum pernah ikut berlaga di gelanggang perebutan Piala Dunia sepakbola.

Selalu gagal

Entah kenapa Indonesia yang jagoan dalam menampar gabus berbulu bulu ayam dengan raket ternyata kurang jagoan dalam menendang atau menyundul bola bundar serrrr.

Mungkin akibat di dalam laga sepakbola para sepakbolawan tidak boleh menampar bola dengan tangan kecuali Diego Maradona.

Jauh-jauh hari saya sudah mempersiapkan diri untuk pada medio tahun 2022 terbang ke Doha untuk menyaksikan tim nasional sepakbola Indonesia ikut berlaga di gelanggang sepakbola memperebutkan Piala Dunia garapan FIFA.

Namun persiapan saya layu sebelum berkembang akibat nahas tak bisa ditolak lagi-lagi untuk kesekian-kali tim nasional sepakbola Indonesia sudah tersingkir akibat tersungkur pada babak prakualifikasi Piala Dunia 2022 pada medio 2021.

Namun dukalara sanubari saya langsung terobati setelah secara kebetulan menemukan sebuah berita gembira yang diberitakan kompas.com 29 Januari 2019 sebagai berikut.

Baca juga: FIFA Sebut Indonesia sebagai Wakil Pertama Asia di Piala Dunia

Piala Dunia 1938

Induk organisasi sepak bola dunia (FIFA) mengakui Indonesia sebagai wakil pertama Asia di Piala Dunia. Jepang, Korea Selatan, dan Arab Saudi adalah negara-negara Asia yang sudah sering mentas di pesta sepak bola sejagat itu.

Kendati ketiga tim tersebut paling sering muncul di Piala Dunia, rupanya FIFA mengakui bahwa wakil pertama dari benua Asia adalah Indonesia. Hal itu terungkap dalam sebuah sesi tanya jawab di media sosial Twitter.

"Tim Asia manakah yang pertama kali tampil di Piala Dunia? Hindia Belanda, dikenal saat ini dengan Indonesia, tampil dalam edisi 1938 di Perancis," demikian isi kicauan FIFA seperti dikutip Bolasport.com.

Indonesia berada di bawah nama Dutch East Indies (Hindia Belanda) saat tampil di Piala Dunia 1938.

Kelolosan Hindia Belanda ke putaran final bak sebuah hadiah karena wakil Asia lainnya, Jepang, mengundurkan diri akibat masalah perang.

Asia memang diberikan jatah satu tempat dan hanya dua tim yang memperebutkannya saat itu. Hindia Belanda pun langsung tereleminasi setelah takluk 0-6 dari Hongaria pada partai perdana.

Dengan mengesampingkan kekalahan telak digunduli Hungaria serta nama Indonesia masih Dutch East Indies, sanubari terasa bahagia banget karena ternyata pada 1938, tim nasional Indonesia sudah ikut berlaga di gelanggang perebutan Piala Dunia. Horeeeee!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

Tren
Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Tren
Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Tren
Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Tren
Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Tren
Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Tren
Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Tren
Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Tren
5 Fakta Kasus Mobil Mewah Pakai Pelat Dinas Palsu DPR, Seret Pengacara Berinisial HI

5 Fakta Kasus Mobil Mewah Pakai Pelat Dinas Palsu DPR, Seret Pengacara Berinisial HI

Tren
Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Tren
Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Tren
Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Tren
Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com