Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Vaksin Covid-19 GX-19N Asal Korsel Kantongi Izin Uji Klinik BPOM

Kompas.com - 11/07/2021, 19:45 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis


KOMPAS.com - PT Kalbe Farma Tbk akan mulai melakukan uji klinik tahap 2b/3 terhadap vaksin GX-19N asal Korea Selatan di Indonesia.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyetujui pengujian klinik vaksin Covid-19 GX-19N tersebut.

Ketua BPOM Penny K.Lukito dikutip dari Kompas.com menjelaskan uji klinik tahap 2b/3 tersebut akan mulai bulan Juli 2021 ini.

Analisa interim terhadap keamanan dan efikasi vaskin diutamakan sehingga dapat memicu kekebalan tubuh terhadap infeksi Covid-19.

"Badan POM mendukung berbagai upaya pengembangan dan penelitian vaksin dan obat untuk mendukung upaya keluar dari Covid-19 termasuk vaksin GX-19N," kata Penny.

Baca juga: Mengenal Vaksin GX-19N dari Korsel yang Akan Diuji di Indonesia

Mengenal Vaksin GX-19N

Tim peneliti uji klinik Vaksin Covid-19 GX-19N sudah mempelajari DNA Vaksin GX-19N yang merupakan produk dari pengembang vaksin asal Korsel, Genexine.

"Kami sudah mempelajari DNA vaksin GX-19N, terlihat vaksin ini memiliki potensi yang sangat baik untuk memberikan proteksi terhadap berbagai varian virus dan kemungkinan memproteksi jangka waktu yang lebih lama," jelas Ketua Tim Peneliti Uji Klinik Vaksin Covid-19 GX-19N Prof Dr dr Iris Rengganis So. PDKAI.

CEO Genexine, Inc Young-Chul Sung, Ph.D mengatakan vaksin GX-19N adalah vaksin yang dikembangkan oleh konsorsium Genexine, Binex, the international Vaccine Institute (IVI), GenBio, the Korea Advanced Institute of Science & Technology (KAIST) and Pohang University of Science & Technology (POSTECH).

Baca juga: Direstui BPOM, Kalbe Farma Segera Mulai Uji Klinis Vaksin GX-19N

Uji klinik vaksin GX-19N rekrut 1.000 subyek

Sebanyak 1.000 subyek berusia 18 tahun keatas akan mendapatkan suntikkan uji klinik vaksin GX-19N. Pusat lokasi penelitian berada di FKUI dan RSCM sebagai rumah sakit rujukan serta beberapa satelit yang tersebar di Jakarta, Depok, Bekasi, Yogyakarta, Solo dan Klaten.

Kerja sama beberapa rumah sakit dan fakultas kedokteran di Indonesia lainnya untuk pelaksanaan uji klinik vaksin GX-19N tersebut.

Uji klinik GX-19N tahap 1 dan 2a di Korea Selatan

Tahapan uji klinik 1 dan 2a telah dilakukan di Korea Selatan, sementara uji klinik tahap 2b/3 akan dilanjutkan dengan melibatkan banyak negara atau secara multinasional.

Uji klinik vaksin GX-19N juga dilakukan di beberapa negara dengan merekrut 30.1418 relawan yaitu:

  • Turki
  • India
  • UAE
  • Meksiko
  • Peru
  • Kolombia
  • Malawi
  • Afrika Selatan
  • Cekoslowakia
  • Polandia
  • Indonesia

Baca juga: Harga Vaksin Covid-19 Berbayar Kimia Farma Rp 321.660 Ditambah Biaya Pelayanan

(Penulis Ellyvon Pranita/Editor Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com