Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta soal Vaksinasi Covid-19 Berbayar Kimia Farma

Kompas.com - 11/07/2021, 14:30 WIB
Mela Arnani,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Kimia Farma Tbk telah menyediakan vaksinasi Covid-19 berbayar bagi masyarakat.

Hal ini disampaikan Sekretaris Perusahaan PT Kimia Farma Tbk Ganti Winarno Putro.

“Untuk layanan Vaksinasi Gorong Royong memang sudah bisa dilaksanakan secara individu, dan salah satunya bisa dilakukan di klinik Kimia Farma untuk layanan vaksinasi individu tersebut,” ujar Ganti seperti dikutip dari Kompas.com, Sabtu (10/7/2021).

Berikut fakta-fakta vaksinasi Covid-19 dari PT Kimia Farma:

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Berbayar di Kimia Farma, Berapa Harga dan Vaksin Apa yang Digunakan?

1. Bertahap

Tahap awal program vaksinasi berbayar individu akan tersedia di 8 klinik Kimia Farma yang tersebar di 6 kota Jawa dan Bali.

Namun, jangkauan klinik yang melayani vaksinasi berbayar akan terus diperluas ke depannya.

Sejauh ini, layanan vaksinasi berbayar telah dimulai di dua klinik Kimia Farma di Jakarta, yaitu klinik Kimia Farma Senen, Jakarta Pusat dan klinik Kimia Farma Pulogadung, Jakarta Timur.

Untuk diketahui, layanan Vaksinasi Gotong Royong (VGR) individu atau vaksinasi berbayar akan dibuka mulai 12 Juli 2021.

2. Jenis vaksin

Adapun vaksinasi berbayar individu akan menggunakan vaksin produksi Sinopharm.

Sementara perusahaan yang bertugas dalam pengadaan vaksin yaitu PT Bio Farma (Persero).

Baca juga: Sudah Vaksin tapi Belum Dapat Sertifikat? Ini Solusi dari Kemenkes

3. Harga

Disebutkan bahwa penyediaan vaksinasi berbayar untuk individu telah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2021.

Harga pembelian vaksin telah ditetapkan sebesar Rp 321.660 per dosis.

Peserta vaksinasi juga akan dikenai tarif pelayanan vaksinasi, dengan maksimal ditetapkan sebesar Rp 117.910 per dosis.

Sebagai informasi, setiap orang membutuhkan dua dosis vaksin.

4. Cara daftar

Terdapat tiga jalur untuk mendaftar vaksinasi berbayar ini, yaitu:

Halaman:

Terkini Lainnya

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com