Dilansir dari news18 (27/4/2021), pasien yang terinfeksi Covid-19 memiliki saturasi oksigen yang rendah akibat kerusakan yang disebabkan oleh virus pada sel darah merah dalam tubuhnya.
Virus ini dapat berdampak buruk pada jantung, paru-paru dan otot karena banyak pasien melaporkan gejala sesak napas.
Hal ini menyebabkan meningkatnya permintaan tabung oksigen, hingga pada beberapa wilayah mengalami kekurangan stok.
Baca juga: Rekor 1.040 Kematian akibat Covid-19, Apa Penyebabnya?
Namun, untuk mengatasi keterbatasan tabung oksigen dan menunggu bantuan medis, pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri dapat melakukan proning.
Proning meningkatkan ventilasi, menjaga unit alveolar tetap terbuka, dan memastikan bahwa pasien Covid-19 cenderung tidak memerlukan dukungan ventilator.
Perlu diketahui, untuk mengetahui berapa saturasi oksigen pada tubuh, bisa menggunakan alat ukur pulse oxymeter.
Baca juga: Kematian akibat Covid-19 Secara Global Capai 4 Juta
Saturasi oksigen normal menunjukkan angka 95-100 persen. Sementara, saturasi oksigen rendah menunjukkan angka di bawah 95 persen.
Namun, pulse oxymeter memiliki toleransi kesalahan pengukuran sebesar 2 persen.
Artinya, hasil tes kadar oksigen dalam darah bisa 2 persen lebih tinggi atau lebih rendah dari tingkat sebelumnya.
Baca juga: Viral, Video Lembaran Kertas Kartu Vaksin Covid-19, Apa Fungsinya?