Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona Global 8 Juli: 5 Negara dengan Kasus Covid-19 Tertinggi | Studi Singapura: Vaksin Beri Perlindungan 69 Persen terhadap Varian Delta

Kompas.com - 08/07/2021, 08:05 WIB
Mela Arnani,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Studi: Vaksin lengkap 69 persen lindungi dari varian Delta

Sebuah penelitian di Singapura menemukan bahwa vaksinasi Covid-19 memberikan perlindungan sekitar 69 persen terhadap infeksi oleh varian Delta, terlepas dari gejalanya.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Kesehatan Ong Ye Kung pada Rabu, 7 Juli 2021

Mengutip studi oleh Pusat Nasional untuk Penyakit Menular (NCID) dan Kementerian Kesehatan, Ong mengatakan bahwa data juga menunjukkan adanya perlindungan vaksin terhadap penyakit simtomatik sebesar 80-90 persen.

“Efektivitas vaksinasi terhadap penyakit Covid-19 yang parah, membutuhkan suplementasi oksigen, perawatan ICU, atau kematian mencapai 93 persen,” ujarnya seperti dilansir dari CNA, Kamis (8/7/2021).

Baca juga: Melihat Cara Singapura Mengatasi Wabah DBD...

Penelitian dilakukan dengan sekitar 1.000 kontak rumah tangga kasus Covid-19 antara September 2020 sampai akhir Mei 2021.

Temuan ini akan disampaikan untuk publikasi internasional dan menjadi kontribusi Singapura untuk pemahaman terkait vaksin dan varian Delta.

Di antara kasus lokal yang dilaporkan sejak 11 April 2021, sekitar 1 persen dari orang yang divaksinasi membutuhkan oksigen dan tidak ada yang dirawat di ICU.

“Dibandingkan dengan kasus yang tidak divaksinasi yang mengembangkan penyakit parah, persentasenya adalah 10 persen,” kata Ong.

Baca juga: Penangkapan Adelin Lis dan Daftar Panjang Buronan Kasus Korupsi yang Kabur ke Singapura

Direktur layanan medis MOH Kenneth Mak menuturkan, pengalamannya dengan infeksi, terutama varian Delta, yaitu orang yang divaksinasi mempunyai gejala ringan atau tanpa gejala.

“Oleh karena itu, masuk akal untuk mengharapkan bahwa dalam kelompok yang divaksiansi, kemungkinan mendapatkan hasil yang sangat baik,” tutur Mak.

Mak menyampaikan, orang-orang yang saat ini berada di ICU merupakan kasus yang tidak divaksinasi.

“Kami terus berharap bahwa selama memiliki sebagian dari populasi yang tidak divaksinasi, kami masih akan menjaga sumber daya rumah sakit. Kami masih harus memberikan perawatan terbaik karena mereka sakit dan mungkin memiliki hasil yang parah,” tutur Assoc Prof Mak.

Baca juga: Beda Varian Delta dengan Delta Plus, Ini Penjelasan WHO

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com