Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona Dunia 5 Juli: 184 Juta Kasus Covid-19 | Angka Kematian akibat Tak Vaksinasi

Kompas.com - 05/07/2021, 11:26 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyebaran virus corona penyebab Covid-19 di dunia belum juga mereda.

Bahkan, di banyak negara, varian Delta merebak dan menyebabkan lonjakan kasus.

Berbagai upaya seperti penerapan protokol kesehatan, vaksinasi dan penguncian wilayah terus diterapkan.

Berdasarkan data dari Worldometers, hingga Senin (5/7/2021) pagi, angka kasus Covid-19 di dunia sebanyak 184.562.051 kasus.

Dari angka itu, 3.993.319 orang meninggal dunia dan 168.907.181 orang telah dinyatakan sembuh.

Baca juga: [POPULER TREN] 4 Fakta Susu Beruang | Perbedaan Corona Delta dan Kappa

Berikut 5 negara dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi di dunia:

  • Amerika Serikat: 34.592.377 kasus, 621.293 meninggal dunia, 29.096.816 sembuh
  • India: 30.584.872 kasus, 402.758 meninggal dunia, 29.692.986 sembuh
  • Brasil: 18.769.808 kasus, 524.475 meninggal dunia, 17.082.876 sembuh
  • Perancis: 5.786.203 kasus, 111.161 meninggal dunia, 5.630.193 sembuh
  • Rusia: 5.610.941 kasus, 137.925 meninggal dunia, 5.068.901 sembuh.

Indonesia

Dua orang bocah mengayuh sepedanya di dekat mural bertema COVID-19 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Senin (17/5/2021). Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, selama bulan Ramadhan lalu jumlah kasus aktif COVID-19 mengalami penurunan dari 253 kasus pada tanggal 13 April 2021 menjadi 166 kasus pada tanggal 15 Mei 2021 karena adanya pemberlakuan larangan mudik dan penutupan lokasi wisata selama libur lebaran. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/wsj.ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S Dua orang bocah mengayuh sepedanya di dekat mural bertema COVID-19 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Senin (17/5/2021). Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, selama bulan Ramadhan lalu jumlah kasus aktif COVID-19 mengalami penurunan dari 253 kasus pada tanggal 13 April 2021 menjadi 166 kasus pada tanggal 15 Mei 2021 karena adanya pemberlakuan larangan mudik dan penutupan lokasi wisata selama libur lebaran. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/wsj.
Indonesia menempati peringkat ke-16 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak di dunia. Sepekan sebelumnya, Indonesia berada di posisi ke-17.

Hingga Senin (5/7/2021) pagi, total kasus Covid-19 di Indonesia tercatat mencapai 2.284.084 kasus.

Dari total kasus tersebut, 1.928.274 di antaranya dinyatakan sembuh. Sementara, 60.582 orang meninggal dunia akibat virus corona.

Oleh karena itu, pemerintah kembali mengetatkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat, hingga 20 Juli 2021 mendatang.

Dengan berlakunya PPKM Darurat, aturan perjalanan kembali diperketat. Demikian pula operasi tempat umum dan fasilitas publik.

Baca juga: Berlaku Hari Ini, Cek Aturan Lengkap Perjalanan Selama PPKM Darurat

Amerika Serikat

Turis masih berjalan di sepanjang jalan menuju pantai di Miami Beach di South Beach, Florida, AS, 19 Maret 2020.  EPA-EFE/CRISTOBAL HERRERACRISTOBAL HERRERA Turis masih berjalan di sepanjang jalan menuju pantai di Miami Beach di South Beach, Florida, AS, 19 Maret 2020. EPA-EFE/CRISTOBAL HERRERA
Di Amerika Serikat (AS), sekitar 99,2 persen dari kematian akibat Covid-19 adalah mereka yang tidak divaksinasi.

Mengutip USA Today, pakar penyakit menular AS, Dr. Anthony Fauci, mengatakan, hal ini menyedihkan dan tragis.

Apalagi, di tengah banyaknya kelompok antivaksin dan konspirasi yang memberikan informasi keliru tentang vaksinasi.

Ia menyebutkan, AS adalah negara yang sangat beruntung karena memiliki persediaan vaksin yang cukup untuk semua warga negaranya.

Sementara, negara lain masih banyak yang berusaha mencukupi kebutuhan pasokan vaksin.

"Dan ada orang di seluruh dunia yang akan melakukan apa saja untuk mendapatkan vaksin," kata dia, mengutip USA Today.

Baca juga: Daftar Negara yang Sudah Bebas Masker, Dari Amerika Serikat hingga Italia

Arab Saudi

Ratusan jemaah Muslim mengelilingi Ka'bah, bangunan berbentuk kubus di Masjid Al Haram, sembari menerapkan jaga jarak sosial untuk melindungi diri dari virus corona, di kota suci Muslim di Mekkah, Arab Saudi, Rabu, 29 Juli, 2020.AP/STR Ratusan jemaah Muslim mengelilingi Ka'bah, bangunan berbentuk kubus di Masjid Al Haram, sembari menerapkan jaga jarak sosial untuk melindungi diri dari virus corona, di kota suci Muslim di Mekkah, Arab Saudi, Rabu, 29 Juli, 2020.
Arab Saudi menangguhkan penerbangan ke Uni Emirat Arab (UEA), Ethiopia, dan Vietnam dalam upaya mencegah meluasnya penyebaran varian virus corona.

Mengutip Al Jazeera, penerbangan ke tiga negara tersebut akan dihentikan mulai Minggu (4/7/2021).

Sementara, warga Arab Saudi dan penduduk yang kembali dari negara-negara ini akan diminta untuk dikarantina selama 14 hari.

Sebelumnya, UEA merupakan tujuan rekreasi populer bagi banyak warga Arab Saudi, terutama Dubai.

Akan tetapi, pekan lalu UEA mengumumkan adanya kasus varian Delta dan telah menangguhkan penerbangan ke dan dari India.

Sementara, Arab Saudi masih terus memberikan batasan ketat pada kuota dan pelaksanaan haji tahunan.

Baca juga: Arab Saudi Umumkan 60.000 Jemaah Haji Terpilih, Pendaftar Capai 540.000

Perbatasan China-Myanmar

Ruili, sebuah kota di Provinsi Yunnan, China Barat Daya yang berbatasan dengan Myanmar, mengumumkan lockdown pada Senin (5/7/2021).

Diberitakan Global Times, lockdown diterapkan setelah adanya laporan tiga kasus Covid-19 domestik baru sehari sebelumnya.

Mulai pukul 08.00 pagi pada Senin, semua orang diminta untuk tidak meninggalkan atau memasuki Ruili kecuali diperlukan.

Mereka yang tinggal atau bekerja di Ruili diizinkan memasuki kota setelah menunjukkan sertifikat yang sah, dan mereka yang perlu meninggalkan Ruili karena alasan khusus harus menunjukkan hasil tes Covid-19 negatif.

Ini bukan pertama kalinya Ruili dilanda lonjakan COVID-19 tahun ini. Ada wabah lain dari akhir Maret hingga awal April, yang menyebabkan perombakan pejabat pemerintah kota.

Jepang

Ilustrasi gerai Starbucks di Asakusa, Tokyo, Jepang buka kembali setelah tutup akibat Covid-19, (20/5/2020). SHUTTERSTOCK/IMAGE_VULTURE Ilustrasi gerai Starbucks di Asakusa, Tokyo, Jepang buka kembali setelah tutup akibat Covid-19, (20/5/2020).
Pemerintah Jepang akan membolehkan penerbangan WNA dengan paspor vaksinasi di lebih dari 10 negara, termasuk Italia, Perancis, dan Yunani, setelah program sertifikat vaksin dimulai pada akhir Juli 2021.

Melansir Kyodon News, pemegang sertifikat akan dibebaskan dari karantina saat menunjukkan hasil tes negatif Covid-19 saat bepergian dari dan ke Jepang.

Paspor vaksin adalah dokumen resmi yang menunjukkan seseorang telah divaksinasi penuh terhadap Covid-19.

Paspor ini semacam sertifikat, yang akan dikeluarkan oleh pemerintah kota, akan mencantumkan nama pemegang, nomor paspor dan tanggal vaksinasi.

Sertifikat tersebut juga diusulkan agar dibuat dalam format digital.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Panduan Mengisi e-HAC

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com