Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Hand Sanitizer Mengandung Virus Baru

Kompas.com - 29/06/2021, 10:47 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Di media sosal Facebook, beredar informasi yang menyebut hand sanitizer mengandung virus baru.

Narasi itu disertai foto sebuah merk hand sanitizer dan disandingkan sengan foto tangan yang melepuh.

Dari penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut salah.

Merek hand sanitizer dalam foto tersebut tidak ada dalam daftar produk berbahaya Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA).

Sejauh ini, belum ditemukan hand sanitizer yang mengandung virus.

Narasi yang beredar

Narasi bahwa hand sanitizer mengandung virus baru disebarkan oleh akun Facebook Elon Songa.

Ia membagikan narasi dan foto di Grup Facebook Forum Kawasan Tomberabu Bersatu Maju, pada 7 Juni 2021.

"Hati2 produk ini," demikian narasi dalam unggahannya.

Disertakan pula sebuah gambar dari dua potongan foto yang berbeda.

Di sisi kiri, foto sebuah hand sanitizer bermerk Farah. Di sisi kanan nampak sebuah foto tangan melepuh.

Foto itu juga disertai narasi yang berbunyi:

"Jangan gunakan sanitizer perusahaan ini. Ini bukan sanitizer. Ini adalah virus baru dengan penyakit awal. Bagikan dengan semua orang."

Foto serupa juga ditemukan menyebar di grup-grup Facebook lainnya. Seperti di sini, di sini dan di sini.

Akun Facebook Eron Songa menyebarkan informasi hoaks hand sanitizer mengandung virus baru.Akun Facebook Eron Songa. Akun Facebook Eron Songa menyebarkan informasi hoaks hand sanitizer mengandung virus baru.
Penelusuran Kompas.com

Dari penelusuran Kompas.com, klaim yang menyebut hand sanitizer mengandung virus baru tidak benar.

Di laman resminya, FDA membuat daftar produk hand sanitizer yang berbahaya dan ditarik dari pasaran.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com