Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Hand Sanitizer Mengandung Virus Baru

Kompas.com - 29/06/2021, 10:47 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

Merek hand sanitizer yang ada dalam unggahan itu, tak ada dalam daftar berbahaya tersebut.

Sejauh ini, FDA juga tidak menemukan adanya produk hand sanitizer yang mengandung virus.

FDA mewaspadai penggunaan hand sanitizer pada hal-hal berikut:

  • Kontaminasi metanol pada makanan dan minuman.
  • Hand sanitizer tertentu yang mungkin tidak mengandung etil alkohol atau isopropil alkohol dalam jumlah yang cukup.
  • Hand sanitizer dengan klaim palsu dan menyesatkan, tidak terbukti dapat mencegah penyebaran virus seperti Covid-19, termasuk klaim memberikan perlindungan yang berkepanjangan (misalnya, hingga 24 jam).
  • Produk yang secara curang dipasarkan sebagai "disetujui FDA" padahal belum disetujui oleh FDA.
  • Produk yang dikemas agar tampak seperti minuman, permen, atau botol minuman keras, serta produk yang dipasarkan sebagai minuman atau koktail karena penampilannya dapat mengecoh dan bahaya jika tertelan secara tidak sengaja, terutama bagi anak-anak.
  • Produk berlabel dengan bahan berbahaya atau beracun, seperti metanol

Adapun hand sanitizer Farah, yang ada dalam unggahan yang menyebar di media sosial, sejauh ini aman.

Melansir Times of Oman, hand sanitizer Farah, diproduksi yang oleh National Detergent Company (NDC), telah disetujui oleh Kementerian Kesehatan Oman.

Mengutip laman NDC, produk ini mengandung etil alkohol di atas 70 persen dan aman digunakan sebagai pembersih tangan.

Kandungan itu sudah sesuai rekomendasi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.

CDC merekomendasikan hand sanitizer berbasis alkohol sedikitnya mengandung setidaknya 60 persen etanol atau disebut juga etil alkohol.

Kesimpulan

Klaim yang menyebut bahwa hand sanitizer mengandung virus baru adalah salah.

Tidak ada kasus hand sanitizer mengandung virus dalam daftar produk berbaya FDA.

Adapun merk yang disebutkan dalam narasi yang beredar tidak mengandung virus, tetapi etil alkohol di atas 70 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com