Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Christian Eriksen Serangan Jantung setelah Vaksin Covid-19

Kompas.com - 25/06/2021, 14:30 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Kabar bahwa pemain sepak bolah nasional Denmark Christian Eriksen mengalami gagal jantung beberapa hari setelah vaksin Covid-19 tersebar luas di media sosial Facebook.

Beberapa akun menunggah informasi ini, yang mengaitkan vaksinasi dengan serangan jantung Eriksen.

Berdasarkan penelusuran, informasi tersebut dapat dipastikan tidak benar.

Narasi yang beredar

Sebuah akun, Gia Sharashenidze, mengunggah sebuah foto Eriksen yang tengah ditandu pada 16 Juni 2021.

Akun tersebut menuliskan bahwa Kepala Medis dan Kargiologi Tim Italia mengonfirmasi bahwa Eriksen telah menerima vaksin Pfizer pada 31 Mei lalu.

Sementara itu, akun lain yaitu Wiiliam Lee, mengunggah sebuah tangkapan layar yang memberitakan hal serupa.

Tertulis bahwa Eriksen tidak mempunyai riwayat penyakit jantung, namun telah menerima dosis pertama Pfizer.

"Christian Eriksen, pemain dari Denmark tiba-tiba terjatuh di atas pit, saat bermain untuk Inter Milan. Kepala medis dan kargilologi Italia dalam sebuah siaran radio menyatakan bahwa Eriksen menerima vaksin Pfizer pada 31 Mei," tulis akun Gia Sharashenidze.

Berikut tangkapan layarnya:

Tangkapan layar hoaks yang mengaitkan serangan jantung Eriksen dengan vaksinasi Covid-19Facebook Tangkapan layar hoaks yang mengaitkan serangan jantung Eriksen dengan vaksinasi Covid-19

Melansir covid19.go.id, ternyata informasi ini juga tersebar di media sosial Twitter.

Penelusuran Kompas.com

Melansir Reuters, Direktur Inter Milan Giuseppe Marotta menepis anggapan bahwa gelandang klub Christian Eriksen, yang pingsan pada pertandingan pembuka Piala Eropa 2020 Denmark melawan Finlandia, sebelumnya telah terjangkit Covid-19 dan mendapatkan vaksin.

“Dia (Eriksen) tidak terpapar Covid-19 dan juga belum divaksin,” ujar Marrota.

Eriksen pingsan pada menit ke-42 pertandingan di dekat garis lapangan setelah lemparan ke dalam Denmark.

Eriksen diberikan perawatan CPR yang menyelamatkan nyawanya, setelah itu dibawa ke rumah sakit dan berhasil berada dalam kondisi stabil.

Dikutip dari Antara, dokter tim Inter Milan Piero Volpi menuturkan bahwa pesepakbola berusia 29 tahun ini sebelumnya tidak menunjukkan tanda-tanda kondisi kesehatannya terganggu.

“Yang penting dia baik-baik saja. Tidak pernah ada tanda-tanda yang menunjukkan masalah kesehatan selama dia berada di Tottenham atau di Inter. Di Italia, ada kontrol yang sangat ketat,” kata Volpi.

Kesimpulan

Tidak ada hubungannya serangan jantung yang dialami Christian Eriksen dengan Covid-19 dan vaksinasi.

Eriksen tidak terpapar corona dan belum mendapatkan vaksinasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Tren
Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Tren
Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Tren
7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com