Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Orang yang Divaksin Bisa Lebih Cepat Meninggal

Kompas.com - 23/06/2021, 11:00 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

Namun, laporan ini tidak menunjukkan hubungan sebab akibat antara menerima vaksin dan kematian.

Pada 11 Mei 2021, CDC mengatakan bahwa “peninjauan informasi klinis yang tersedia, termasuk sertifikat kematian, otopsi, dan catatan medis belum menetapkan hubungan sebab akibat dengan vaksin Covid-19.”

Kemenkes RI

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tirmizi juga menegaskan bahwa informasi tersebut adalah hoaks atau tidak benar.

"Ini hoaks. Mana mungkin vaksin mempercepat orang meninggal. Itu (kalau menyebabkan meninggal) sudah pasti tidak akan lulus uji klinisnya," kata Nadia pada Kompas.com, Selasa (22/6/2021).

Dia juga mengatakan hingga kini tidak ada kasus pasien Covid-19 meninggal karena vaksin.

Selain itu, vaksin yang digunakan dalam program vaksinasi juga dipastikan aman dan telah melalui uji klinis.

"Tidak ada kasus meninggal yang disebabkan oleh vaksin," jelasnya.

Kesimpulan

Informasi yang menyebut bahwa vaksin mempercepat seseorang meninggal adalah tidak benar atau hoaks.

Vaksin Covid-19 yang beredar dan digunakan dalam program vaksinasi sudah melalui tahapan uji klinis dan dinyatakan lulus dan aman. 

Selain itu, belum ditemukan hubungan sebab akibat seseorang yang meninggal setelah disuntik vaksin Covid-19. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com