Meski demikian, tidak ada kata terlambat untuk pencegahan penularan virus. Dengan peningkatan kasus, mobilitas masyarakat sebaiknya dihentikan.
Ketika situasi sudah terkendali, sebaiknya tidak diberi kelonggaran lagi.
Ia mengimbau pemerintah dan masyarakat untuk kembali menerapkan protokol kesehatan 5M. Lonjakan ini merupakan konsekuensi dari tingginya mobilitas yang harus dihadapi bersama.
"Tetap harus melakukan 5M ya. Mau tidak mau. Kita boleh lelah, tapi virusnya enggak pernah lelah. Kalau kemudian kita menyerah, yang akan mendapatkan keuntungan virusnya," kata dia.
Lonjakan kasus akibat mobilitas selama libur lebaran sudah diperingatkan sebelumnya oleh Menko Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto.
Hal ini disampaikannya dalam konferensi pers yang disiarkan di kanal YouTube 24 Mei 2021 lalu.
"Yang perlu diperhatikan adalah dalam siklus 4-5 minggu ke depan," ujar Airlangga.
Berkaca peningkatan kasus harian akibat libur Natal 2020 dan tahun baru, puncak kenaikan kasus terpantau beberapa miggu setelahnya, tepatnya pada 5 Februari 2021.
Oleh karena itu, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro kembali diberlakukan dan berlaku di seluruh Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.