Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Warning" dari Lonjakan Kasus Harian Covid-19 di Indonesia...

Kompas.com - 12/06/2021, 18:27 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia kembali mengalami lonjakan kasus harian Covid-19.

Berdasarkan data Worldometers, pada Kamis (10/6/2021), ada 8.892 kasus harian. Kemudian, pada Jumat (11/6/2021) ada 8.083 kasus harian.

Terpantau, saat aturan larangan perjalanan berlaku pada pertengahan Mei lalu, angka kasus harian berada pada angka 2.000-3.000 kasus per hari.

Akan tetapi, angka kasus harian semakin hari semakin meningkat dan kini mencapai angka 8.000 kasus per hari.

Baca juga: Catatkan Rekor Dunia Kasus Harian Covid-19 Tertinggi, Rumah Sakit di India Kirim SOS

Akibat mobilitas meningkat

Epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Riris Andono Ahmad mengatakan, peningkatan kasus karena mobilitas yang meningkat saat Lebaran.

"Karena tidak ada event lain yang masif dan signifikan meningkatkan mobilitas manusia kecuali Lebaran dan juga kemudian mobilitas setelahnya," kata Riris, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (12/6/2021).

Peningkatan kasus memang tidak langsung terjadi. Ada yang disebut dengan masa inkubasi atau masa virus masuk masuk ke dalam tubuh hingga munculnya penyakit.

Masa inkubasi sekitar 2 minggu.

"Nanti akan semakin lama semakin meningkat," kata Riris.

Angka ini, menurut dia, bisa meningkat berkali lipat, terutama jika mobilitas tidak dibatasi. Peningkatan angka berkali lipat ini disebut dengan eksponen.

"Mungkin dua minggu pertama bertambahnya 2-3 kalinya. Kemudian 4 minggu kemudian, 2-3 kali itu menjadi eksponen," ujar Riris.

Baca juga: Kasus Harian Covid-19 di India Tembus 260.000 Kasus, Apa Penyebabnya?

Angka kematian

Riris mengimbau agar pemerintah dan masyarakat tidak meremehkan persentase kematian akibat Covid-19.

"Banyak yang bilang angka kematiannya hanya 1 persen, tetapi 1 persen kalau semakin banyak ya banyak mati juga," kata dia.

Persentase angka kematian bisa meningkat jika jumlah kasus harian membeludak dan rumah sakit kewalahan. Akibatnya, pasien yang sebenarnya bisa sembuh jadi tak tertangani dengan baik.

"Tidak tertangani, angka kematiannya juga jadi naik. Tidak hanya 1 persen tetapi bisa naik lagi," ujar Riris.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com