Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Siswa SD Seberangi Sungai dengan Keranjang Gantung, Ini Cerita Sebenarnya dan Kata KPAI

Kompas.com - 11/06/2021, 18:00 WIB
Mela Arnani,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Video yang menampilkan tiga siswa SD menyeberangi sungai, bergelantungan dengan keranjang gantung, viral di media sosial.

Narasi dalam video berdurasi 25 detik yang diunggah ini dituliskan, anak-anak berseragam putih dan merah sedang menyeberang sungai.

Dalam video, tiga anak yang terdiri dari satu laki-laki dan dua perempuan, mengambil ancang-ancang kemudian mendorong keranjang yang dijadikan kereta gantung sambil berlari kencang.

Anak-anak tersebut kemudian bergelantungan menyeberangi sungai dengan keranjang gantung tersebut.

Video tersebut telah ditonton lebih dari 53 ribu kali seperti diunggah oleh akun @maman1965.

Lokasi kejadian disebutkan di Riau.

Baca juga: Viral, Video Orangutan Diselamatkan Warga, Ini Update Terbarunya

Penjelasan di balik video viral

Dikutip dari Kompas.com, Kamis (10/6/2021), Babinsa Koramil 05/Kampar Kiri Kodim 0313/KPR Serma Kariawanto mengungkapkan, video viral itu berlokasi di Desa Kuntu, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Riau.

Kariawanto mengatakan, anak-anak yang terlihat di video tersebut sedang bermain di tempat penyeberangan buah kelapa sawit.

"Itu anak-anak penjaga kebun sawit di sana. Di seberang situ memang ada empat rumah warga yang menjaga kebun sawit milik orang lain," kata Kariawanto.

Pihaknya mengaku telah mendatangi lokasi dan menemui pemilik kebun sawit.

Si pemilik kebun sawit, imbuhnya mengaku sudah membuat jembatan di dekat lokasi seperti yang terlihat di video penyeberangan siswa SD itu.

"Jembatan ada di sebelahnya. Jadi, keranjang yang diikat tali itu untuk menyeberangkan buah sawit hasil panen. Penyeberangan itu milik pribadi yang punya kebun sawit," katanya lagi.

Lanjutnya, tempat penyeberangan sawit itu sering digunakan anak-anak untuk bermain. Selain itu sungainya juga dangkal.

Baca juga: Video Viral Kurir Dimaki dan Diguyur Air Konsumen, YLKI: COD Dihapus Saja!

KPAI minta pemda lakukan mapping

Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Rita Pranawati mengatakan, pihaknya telah mendapatkan laporan atas peristiwa ini.

Di luar kejadian viral tersebut, menurut dia, sudah seharusnya pemerintah daerah melakukan mapping terkait dengan ketersediaan sekolah hingga akses masyarakatnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com