Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Mitos Menyesatkan dalam Penggunaan Tabir Surya

Kompas.com - 20/05/2021, 20:00 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Sunscreen atau tabir surya adalah sahabat para penduduk di kawasan tropis, seperti Indonesia.

Tabir surya adalah racikan krim dari bahan herbal maupun kimia, yang bermanfaat untuk menghalangi pengaruh jahat sinar matahari yang bisa merusak kesehatan kulit.

Krim ini harus diaplikasikan setiap hari, terutama di waktu seseorang akan beraktivitas berlebih di luar ruangan. Seperti ketika akan melakukan olahraga pagi semisal bersepeda atau berenang.  

Pelindung kulit ini bisa berupa krim, lotion, semprotan, gel atau malah foam

Selain sunscreen ada pula sunsblock. Jika sunscreen hanya melindungi kulit dari sinar UVB saja, sunsblock lebih maksimal karena bisa melindungi kulit dari sinar UVA dan UVB.

Sinar UVA lebih panjang dan dapat menembus jendela dan awan. Sedangkan sinar UVB lebih pendek dan biasanya tak bisa menembus jendela.

Meski sudah mengenalnya sejak lama, namun beberapa orang memiliki pemahaman salah soal penggunaan tabir surya. Berikut enam mitos salah soal tabir surya:

Baca juga: Jangan Sampai Salah, Begini Cara Pakai Tabir Surya yang Tepat

1. Sunblock dan sunscreen adalah sama

Perbedaan sunscreen dan sunblockUnsplash/Batch by Wisconsin Perbedaan sunscreen dan sunblock
Faktanya, keduanya beda dalam kandungan bahan dan penggunaannya.

Sunscreen mengandung bahan berupa filter untuk mengurangi penyerapan radiasi sinar UV ke dalam kulit. Sedangkan sunblock mengandung mineral alami yang  tak mudah terurai di bawah sinar matahari.

Dalam pemakaiannya, sunscreen harus dioleskan 20 menit sebelum Anda beraktivitas di luar ruangan. Karena kandungan sunscreen butuh waktu untuk bisa terserap ke dalam kulit.

Nah, untuk aktivitas harian biasa, Anda bisa menggunakan sunscreen yang formulanya lebih ringan.

Sedangkan untuk aktivitas outdoor lebih lama dari biasanya, seperti berolahraga, gunakan sunblock yang formulanya tak harus menunggu lama untuk bisa langsung menjadi tameng kulit. 

Baca juga: Tabir Surya yang Cocok untuk Iklim Indonesia

2. Mencampur suncreen dengan foundation wajah

Hal ini seharusnya tidak dilakukan. Karena bisa saja, asupan sunscreen yang dibutuhkan kulit jadi tak tercukupi, atau ada bahan-bahan kimia yang kontra dan justru bisa berbahaya bagi kulit.

Melansir dari Huffpost, pemakaian yang tepat adalah oles dulu sunscreen pada wajah, biarkan kering, baru kemudian aplikasikan foundation.

Dalam beberapa penelitian medis, mencampur bahan SPF dengan bahan non SPF, justru bisa merusak bahan SPF yang ada.

3. Ketika kulit tak sakit tersengat matahari, berarti kita tak memerlukan sunscreen

Hal ini tentu saja salah. Tanda radiasi UV yang merusak kulit tak harus berupa rasa sakit karena sengatan sinar matahari.

Kulit yang menjadi gelap atau merah, adalah tanda bahwa sel-sel dalam permukaan kulit mati karena terkena sinar radiasi matahari.

Dan kulit yang berubah warna ini, bisa mengarah pada hiperpigmentasi dan kanker kulit jika tak segera teratasi dengan benar.

Baca juga: Memilih Tabir Surya Sesuai Kondisi Kulit

4. Sunscreen bisa menyebabkan kanker

Ilustrasi pemakaian tabir suryaJovanmandic Ilustrasi pemakaian tabir surya
Meski belum ada penelitian pasti bahwa bahan dalam sunscreen tak menyebabkan kanker, tapi paling tidak, tak ada bukti penyakit kanker kulit yang disebabkan oleh sunscreen

Penelitian terbaru hanya menyebutkan bahwa oxybenzone, kandungan di dalam sunscreen, bisa mengendap dalam aliran darah selama 21 hari lamanya. Namun dalam penelitian itu tak ditemukan bahwa hal tersebut bisa mengarah ke penyebab kanker.

5. Kulit gelap tidak membutuhkan tabir surya

Faktanya, seluruh jenis kulit membutuhkan sunscreen. Tabir surya bukan digunakan untuk melindungi kulit agar senantiasa putih dan cerah, namun digunakan untuk melindungi kulit dari bahaya radiasi sinar matahari.

Terlebih untuk orang yang memiliki kulit gelap atau hitam. Kulit ini justru lebih gampang terkena hiperpigmentasi karena radiasi sinar matahari. Biasanya ditandai dengan munculnya bintik-bintik warna hitam.

6. Tabir surya hanya dibutuhkan di luar ruangan saja

Ini juga mitos yang salah. Karena faktanya, sinar UVA bisa menembus jendela, awan, juga kaca.

Jadi meski Anda berada di dalam ruangan, sinar matahari tetap bisa menerobos masuk dan mengusik kesehatan kulit Anda.

Baca juga: Mengenal Skin Barrier dan Pengaruhnya pada Kesehatan Kulit   

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com