Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Varian B.1.1.7, B.1.617, dan B.1.351 Masuk Indonesia, Kenali Gejalanya

Kompas.com - 20/05/2021, 06:05 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan bahwa tiga varian virus corona yang pertama kali terdeteksi di luar negeri kini telah menyebar di Indonesia.

Adapun ketiga varian tersebut adalah:

  • Varian B.1.1.7, pertama terdeteksi di Inggris
  • Varian B.1.617, pertama terdeteksi di India
  • Varian B.1.351, pertama terdeteksi di Afrika Selatan

Dikutip Kompas.com, Senin (3/5/2021), Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, varian B.1.617 ditemukan pada dua kasus Covid-19 di Jakarta.

Sedangkan temuan varian B.1.351 diketahui dari konfirmasi kasus positif Covid-19 di Bali.

Adapun penularan varian B.1.1.7 dikonfirmasi dari 13 kasus positif Covid-19 yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Baca juga: Mengenal 3 Varian Baru Virus Corona yang Diduga Lebih Menular dan Sudah Masuk ke Indonesia

Gejala varian baru virus corona

1. Virus corona B.1.1.7

Mengutip Kompas.com, 4 Maret 2021, terdapat sejumlah gejala yang terkait dengan varian B.1.1.7, yang tidak jauh berbeda dengan infeksi Covid-19 pada umumnya, yaitu:

  • Batuk dan sakit tenggorokan
  • Demam
  • Kelelahan dan nyeri otot
  • Hilang rasa dan indra penciuman
  • Sesak napas
  • Sulit berpikir jernih
  • Pusing, malaise, dan mual

Dari penelitian yang telah dilakukan, disebutkan bahwa varian B.1.1.7 lebih menular sekitar 50 persen daripada strain asilnya.

2. Virus corona B.1.617

Melansir Independent, Selasa (18/5/2021), gejala yang terkait dengan varian B.1.617 tidak jauh berbeda dengan infeksi Covid-19 pada umumnya, yaitu

  • Batuk terus-menerus
  • Suhu tubuh tinggi
  • Kehilangan indra perasa dan penciuman

Varian virus corona B.1.617 juga diperkirakan mampu menular lebih cepat dibanding strain aslinya.

Kendati demikian, belum ada bukti bahwa varian tersebut lebih mematikan atau kebal terhadap vaksin Covid-19 yang saat ini beredar.

Baca juga: Ini Beda Batuk Kering dan Batuk sebagai Gejala Covid-19

3. Virus corona B.1.351

Mengutip Kompas.com, Senin (3/5/2021), varian B.1.351 memiliki pola mutasi berbeda yang menyebabkan lebih banyak perubahan pada struktur protein spike.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, varian B.1.351 diduga memengaruhi penurunan efikasi vaksin Covid-19.

Selain itu, sama seperti varian B.1.1.7, varian B.1.351 juga memiliki kemampuan penularan lebih cepat.

Gejala yang ditimbulkan varian ini tidak jauh berbeda dengan infeksi Covid-19 pada umumnya, tetapi mutasi varian ini tergolong cukup berbahaya.

Melansir BBC, 13 April 2021, mutasi pada varian ini, yang disebut E484K, dapat meningkatkan peluang virus menghindari sistem kekebalan seseorang, dan dapat memengaruhi seberapa efektif vaksin virus corona bekerja.

Baca juga: Cek Fitur Terbaru Google Maps: Live View hingga Navigasi Lebih Akurat

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Gejala Virus Corona dan Cara Mencegahnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 28-29 April 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 28-29 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Tanda Tubuh Kelebihan Gula | Kekuatan Timnas Uzbekistan

[POPULER TREN] Tanda Tubuh Kelebihan Gula | Kekuatan Timnas Uzbekistan

Tren
7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com