Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pudarnya Tradisi Membangunkan Sahur di Asia Selatan

Kompas.com - 11/05/2021, 20:05 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Dampak pandemi

Seperti penduduk ibu kota India lainnya, New Delhi, menghadapi ketegangan akibat lonjakan kasus Covid-19.

Pandemi pun berdampak pada perayaan Ramadhan. Kota berpenduduk lebih dari 20 juta orang itu sekarang menjalani lockdown.

"Tradisi membangunkan orang untuk sahur akan segera menjadi sejarah jika situasinya terus berlanjut," kata Fared Ahmed (46).

Ahmed adalah satu dari sedikit “munaadis” (penjaga kota) yang tersisa untuk menyerukan sahur orang-orang di lingkungannya.

Baca juga: Berikut Hukum Tidur Setelah Makan Sahur dan Shalat Subuh Saat Puasa Ramadhan

Pada 1980-an, bagian kota tua Delhi, tempat kedudukan kaisar Mughal dan sekarang lebih populer sebagai Old Delhi, memiliki banyak munaadi.

Penduduk memberikan uang tunai dan makanan lezat atas jasa mereka.

Namun gadget modern seperti jam alarm dan ponsel telah membuat tradisi ini semakin pudar.

Beberapa masih menjadi sukarelawan tanpa pamrih.

Mengenakan kurta-piyama dan kopiah, Ahmed sering mengunjungi jalan-jalan kosong di Lal Kuan Bazaar, Farash Khana dan Rakabganj, berhati-hati agar tidak mengganggu zona munaadi lain.

Akan tetapi, Ahmed kehilangan pekerjaannya akibat adaya pengembang real estat baru-baru ini.

Baca juga: Bolehkah Sahur Saat Azan Subuh Dikumandangkan?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com