Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal Kata dan Sejarah Mudik, Tradisi Masyarakat Indonesia Saat Lebaran

Kompas.com - 11/05/2021, 07:29 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tradisi mudik merupakan salah satu kekhasan menjelang Lebaran di Indonesia. 

Masyarakat Indonesia berbondong-bondong pergi ke kampung halamannya untuk berkumpul bersama sanak-saudara.

Tahun ini, para perantau diminta untuk tak mudik untuk membatasi mobilitas dalam rangka menekan laju penyebaran virus corona. 

Tradisi mudik pun harus ditunda sementara untuk tahun ini, mengingat pentingnya kesehatan, keamanan, dan kenyamanan bersama.

Baca juga: Berharap Situasi Pandemi di Indonesia Tak Seburuk India...

Jika ditilik dari sisi kebahasaan dan sejarah, bagaimana asal usul kata dan sejarah mudik

Asal-usul kata mudik

Wikipediawan sekaligus Direktur Utama Narabahasa, Ivan Lanin, mengatakan, asal-usul kata ini sudah ada sekitar 1390.

Kata "mudik" ditemukan dalam naskah kuno berbahasa Melayu.

"Dari penelusuran di Malay Concordance Project, kata 'mudik' sudah dipakai pada naskah "Hikayat Raja Pasai" yang bertarikh sekitar 1390," kata Ivan, saat dihubungi Kompas.com, Senin (8/5/2021).

Kata "mudik" dalam naskah ini mengandung arti 'pergi ke hulu sungai'.

"Kata ini tampaknya berkaitan dengan kata "udik" (hulu sungai) yang dilawankan dengan "ilir" (hilir sungai)," jelas Ivan.

Baca juga: Video Viral Mobil Seberangi Sungai Disebut akibat Penyekatan Mudik, Bagaimana Faktanya?

Perubahan makna

Dalam perkembangannya, kata "mudik" mengalami perubahan makna. Pada awalnya berarti pergi ke hulu sungai, kini bermakna pergi ke kampung.

"Dari arti awal 'pergi ke hulu sungai', kata ini mengalami perubahan makna 'pergi ke kampung' karena hulu sungai (pedalaman) dianggap identik dengan kampung asal," terang Ivan.

Makna mudik kemudian tidak hanya terbatas pada kampung saja.

Kampung atau tempat asal menjadi bukan hanya merujuk pada wilayah kampung/desa, melainkan juga wilayah kota.

"Komponen makna yang dipertahankan ialah "tempat asal", bukan jenis tempat asal itu," kata Ivan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com