Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Soal Tes Pegawai KPK yang Undang Kontroversi

Kompas.com - 08/05/2021, 19:13 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com - Sejumlah soal dalam tes pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi ramai menjadi pembicaraan hingga mengundang kontroversi.

Pasalnya, soal untuk Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) KPK ini dinilai tidak ada kaitannya dengan pemberantasan korupsi.

Sejumlah tokoh ikut memperboncangkan soal tes pegawai KPK. Mulai dari mantan Jubir KPK Febri Diansyah hingga politisi Fadli Zon.

Peneliti Pusat Kajian Anti Korupsi Fakultas Hukum UGM Zaenur Rohman menilai, sejumlah soal kontroversi itu sangat tidak layak dan tidak mencerminkan tes wawasan kebangsaan.

Berikut daftar soal dalam tes pegawai KPK yang mengundang kontroversi.

1. Lepas jilbab

Zaenur menyebutkan, ada pertanyaan terkait dengan setuju atau tidaknya tentang melepas jilbab dalam tes ASN KPK. Pertanyaan tersebut adalah, "Bersediakah lepas jilbab?"

Ia menilai berjilbab atau tidak itu masuk dalam ranah keagamaan dan merupakan hak beragama yang dijamin konstitusi UUD 1945.

Baca juga: Ramai Lepas Jilbab Jadi Soal Tes Pegawai KPK, Pukat UGM: Buka Soalnya!

Soal jilbab atau tidak juga merupakan hak azasi manusia (HAM) yang dijamin konstitusi.

"Jadi mengenakan jilbab atau tidak merupakan HAM yang dijamin konstitusi, tidak bisa dipaksakan oleh siapapun termasuk institusi tempat bekerja," kata Zaenur pada Kompas.com, Sabtu (8/5/2021).

Menurutnya, pertanyaan itu melanggar prinsipdasar yang dijamin dalam konstitusi, yaitu hak beragama.

Selain itu, lanjut Zaenur, pertanyaan tersebut sangat tidak berhubungan dengan tugas dan fungsi KPK.

2. Doa Qunut

Selain masalah jilbab, pertanyaan lainnya yang mengundang kontroversi dalam seleksi ulang pegawai KPK itu adalah doa qunut. Pegawai KPK yang mengikuti diuji diminta membacakan doa qunut.

3. Sikap terhadap GBT

Pertanyaan lain dalam tes pegawai KPK itu adalah sikap terhadap lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT). Pertanyaan tersebut juga dinilai aneh.

"Iya ada yang ditanyakan (doa qunut), ada juga LGBT, itu benar," kata salah seorang sumber Kompas.com, Rabu (5/5/2021).

Baca juga: Qunut-Jilbab Jadi Soal TWK KPK, Akademisi: Kenapa Tes Kebangsaan Soalnya Begitu?

Kritik aktivis dan akademisi

Peneliti Pusat Kajian Anti Korupsi Fakultas Hukum UGM Zaenur Rohman menilai, tes Wawasan Kebangsaan KPK seharusnya tidak dilakukan. Menurutnya, tes terebut baru muncul saat KPK dipimpin Firli Bahuri.

Ia juga meminta KPK dan pemerintah dalam hal ini Badan Kepegawaian Negara untuk menjelaskan ke publik perihal polemik pertanyaan itu hingga menimbulkan kegaduhan.

Akademisi hukum Universitas Gadjah Mada Oce Madril berpendapat yang sama. Ia menilai soal TWK tidak relevan dengan komptensi jabatan yang diemban staf KPK.

Baca juga: BKN: Tes Wawasan Kebangsaan Pegawai KPK Berbeda dengan TWK CPNS

Ia juga memina pimpinan KPK mengklarifikasi soal-soal itu. Oce mengaku tidak mengetahui motvasi di balik soal-soal dalam tes pegawai KPK itu.

"Jika benar, soal-soal semacam itu kenapa digunakan? Kenapa tes kebangsaan kok soalnya begitu?" tanya Oce.

Penjelasan KPK

Di bagian lain, Juru Bicara KPK Ali Fikri menyatakan, Tes Wawasan Kebangsaan dibuat oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN). Menurutnya, asesmen Tes Wawasan Kebangsaan tidak diselenggarakan oleh KPK, melainkan BKN.

Baca juga: KPK Sebut Penyelenggara dan Penyusun Soal TWK adalah BKN

Butir-butir dalam pertanyaan itu juga disusun oleh BKN bersama lembaga terkait, seperti Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Intelijen Strategis TNI (BAIS-TNI), Pusat Intelijen TNI Angkatan Darat (Pusintel TNI AD), Dinas Psikologi TNI Angkatan Darat (DISPSIAD), dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). (Penulis: Nur Fitriatus Shalihah, Irfan Kamil | Editor: Rendrika Ferri Kurniawan, Krisandi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com