Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Letusan Kawah Sileri Dieng dan Rekomendasi PVMBG

Kompas.com - 30/04/2021, 11:00 WIB
Mela Arnani,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kawah Sileri Dieng mengalami letusan freatik pada 29 April 2021 pukul 18.25 WIB.

Erupsi freatik ini melontarkan material 400 meter ke arah selatan (material batuan 200 meter dan lumpur 400 meter), ke arah timur (material batuan 200 meter dan lumpur 300 meter), ke arah barat 200 meter berupa lumpur.

Terekam satu kali gempa letusan dengan amplitudo 42,7 mm dan lama gempa 108,15 detik.

Kepala Pos Pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gunung Api Dieng Surip mengatakan, sejauh ini belum terpantau adanya erupsi susulan.

“Sampai saat ini tidak ada susulan erupsi,” kata Surip saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (30/4/2021) pagi.

Surip menambahkan, pihaknya terus melakukan pemantauan aktivitas Kawah Sileri.

“Masih dalam pemantauan terus, belum ada peningkatan yang signifikan, belum ada perkembangan lebih lanjut lagi,” ujarnya.

Saat ini, lanjut dia, Kawah Sileri Dieng berstatus normal atau level I.

“Masih normal, (tapi) karena peningkatan aktivitas, (diimbau tidak memasuki area kawah) dengan radius 500 meter dari bibir kawah, (dari) sebelumnya 200 meter,” tuturnya.

Sebagai informasi, erupsi freatik Kawah Sileri terakhir terjadi pada 1 April 2018.

Baca juga: Kawah Sileri Dieng Meletus, Muntahkan Batu dan Lumpur

Penjelasan PVMBG

Erupsi yang terjadi bersifat freatik, tak didahului kenaikan gempa-gempa vulkanik yang signifikan, menandakan tidak adanya suplai magma ke permukaan.

Erupsi yang terjadi pada 29 April 2021, lebih disebabkan oleh over pressure dan aktivitas permukaan.

“Erupsi hanya berlangsung singkat, tidak diikuti oleh kenaikan kegempaan dan perubahan visual yang mengarah pada rangkaian erupsi yang lebih beasr,” jelas Surip.

Aktivitas vulkanik Gunung Dieng, khususnya Kawah Sileri pasca erupsi freatik, tidak teramati adanya gejala perubahan sifat erupsi atau peningkatan potensi ancaman bahaya.

Baca juga: Gunung Sinabung Meletus, Situasi Terkini dan Rekomendasi PVMBG

Gunung Dieng

Gunung Dieng merupakan kompleks gunung api dengan aktivitas vulkanik tersebar pada 16 kawah.

Berdasarkan informasi dari PVMBG, saat ini pemantauan dilakukan di dua kawah utama yang paling aktif, yaitu Kawah Sileri dan Kawah Timbang.

Adapun aktivitas vulkanik kompleks Gunung Dieng diamati secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) yang berada di Desa Karangtengah, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa tengah.

Untuk aktivitas Gunung Dieng berada di level I atau normal sejak 2 Oktober 2017.

Baca juga: Trending, Ini 10 Lokasi Wisata di Kawasan Dataran Tinggi Dieng

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Tren
6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

Tren
Istri Bintang Emon Positif 'Narkoba' Usai Minum Obat Flu, Kok Bisa?

Istri Bintang Emon Positif "Narkoba" Usai Minum Obat Flu, Kok Bisa?

Tren
Kata Media Korea Selatan Usai Shin Tae-yong Kalahkan Timnas Mereka

Kata Media Korea Selatan Usai Shin Tae-yong Kalahkan Timnas Mereka

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com